4 Gunung Indonesia Yang Tutup Sementara Jalur Pendakian, Ilustrasi eruspi Gunung Semeru. Foto: suara.com |
Para pendaki agaknya harus menunda jadwal mendaki gunung dalam beberapa waktu ke depan. Sebab, sejak awal tahun 2021, beberapa jalur pendakian gunung di Indonesia ditutup untuk sementara waktu. Bahkan, sebagian jalur pendakian ditutup hingga Maret 2021.
Bukan hanya adanya pandemi COVID-19 yang masih merebak di Indonesia, pihak pengelola juga mempertimbangkan terkait faktor alam dan cuaca ekstrem yang berujung penutupan pendakian gunung tersebut. Kebijakan itu juga diambil demi keselamatan para pendaki.
Berikut beberapajalur pendakian gunung yang ditutup sejak awal 2021.
Semeru
Wisatawan memotret Gunung Semeru yang menyemburkan awan panas, dari Pananjakan Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (7/3). Foto: ANTARA FOTO/Siswowidodo |
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), menutup total jalur pendakian ke Gunung Semeru hingga 31 Maret 2021. Hal ini dilakukan, dengan mempertimbangkan kondisi cuaca ekstrem yang dikhawatirkan akan membahayakan para pendaki.
Penutupan jalur pendakian ke Gunung Semeru ini disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Balai Besar TNBTS, Agus Budi Santoso melalui surat resmi, yakni Nomor: PG.15/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/12/2020 tertanggal 30 Desember 2020.
Plt Kepala Balai Besar TNBTS Agus Budi Santosa, menjelaskan keputusan untuk menutup secara total pendakian Gunung Semeru tersebut, mempertimbangkan hal-hal yang telah diperkirakan oleh Stasiun Klimatologi Karangploso, dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), seperti adanya peningkatan curah hujan, dan lainnya.
Pada Desember 2020, Balai Besar TNBTS mencatat sebanyak 4.763 orang pendaki yang harus melakukan penjadwalan ulang, menyusul penutupan Gunung Semeru secara total tersebut.
Penutupan sementara pendakian Semeru sebelumnya dilakukan pada November 30 November 2020, dikarenakan peningkatan aktivitas Gunung yang memiliki tinggi 3.676 di atas permukaan laut (mdpl) itu.
Gunung Gede Pangrango
Gunung Gede Pangrango Foto: Shutter stock |
Pendakian ke Gunung Gede Pangrango ditutup mulai 28 Desember 2020 hingga 31 Januari 2021. Informasi tersebut tertulis dalam Surat Edaran Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango No. SE.1483/BBTNGGP/Tek.2/12/2020.
Dikutip dari laman Gunung Gede Pangrango, penutupan itu dilakukan dalam rangka mengantisipasi cuaca yang ekstrem, serta pemulihan ekosistem di kawasan tersebut. Meski begitu, di dalam surat itu juga tertulis jika pada 1 Februari 2021 cuaca memburuk, maka jalur pendakian akan ditutup.
Selain itu, durasi penutupan mempertimbangkan kondisi cuaca yang aman bagi para pendaki. Pengelola Gunung Gede Pangrango juga mengimbau calon pendaki yang telah melakukan pemesanan secara daring untuk pendakian pada 1 Februari 2021, diminta untuk menjadwalkan ulang jika terjadi penutupan.
Gunung Prau
Kepadatan tenda di gunung Prau Foto: Muhammad Abdurrasyid/kumparan |
Gunung Prau yang terletak di Wonosobo, Jawa Tengah, akan ditutup pada 3 Januari hingga 4 Maret 2021. Pihak pengelola memprediksi jalur pendakian tersebut akan kembali dibuka untuk wisatawan pada 4 Maret 2021.
Berdasarkan hasil rapat forum koordinasi Gunung Prau Indonesia dan Perhutani, penutupan dalam rangka mengantisipasi cuaca buruk, pemulihan ekosistem, reboisasi dan perawatan, pembenahan jalur, serta pelatihan peningkatan kapasitas ranger.
Gunung Rinjani
Gunung Rinjani. Foto: Shutter stock |
Bagi kamu yang berencana untuk mendaki Gunung Rinjani dalam waktu dekat sepertinya harus mengurungkan niatmu sementara waktu. Sebab, Gunung Rinjani akan ditutup sementara selama tiga bulan, mulai 1 Januari 2021 hingga 31 Maret 2021.
Hal ini diumumkan oleh pihak Taman Nasional Gunung Rinjani melalui laman Instagram resmi mereka @gunungrinjani_nationalpark. Dalam pengumuman tersebut, pihak taman nasional menutup jalur pendakian Gunung Rinjani, karena sedang terjadi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan angin kencang, hujan lebat serta banjir di Pulau Lombok.
“Memperhatikan informasi prakiraan cuaca dari BMKG Stasiun Klimatologi Klas I Mataram bahwa sedang terjadi cuaca ekstrem yang berpotensi angin kencang, hujan lebat serta banjir di Pulau Lombok serta dalam rangka pemulihan ekosistem di Taman Nasional Gunung Rinjani, maka diberitahukan kepada seluruh masyarakat bahwa seluruh destinasi di wisata pendakian TN Gunung Rinjani ditutup mulai 1 Januari hingga 31 Maret,” tulis pihak Taman Nasional Gunung Rinjani.
Adapun seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani yang ditutup meliputi jalur pendakian Semeru, Kabupaten Lombok Utara dan jalur pendakian Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Kemudian, jalur pendakian Timbanuh, Kabupaten Lombok Timur dan jalur pendakian Aik Berik, Kabupaten Lombok Tengah.
Sementara itu, penutupan destinasi wisata non pendakian di TN Gunung Rinjani dilakukan terhitung mulai 18 Desember 2020 hingga 31 Maret 2021. Destinasi wisata yang ditutup tersebut antara lain Air Terjun Jeruk Manis, Air Terjun Mayung Polak, dan Air Terjun Mangku Sakti via Sajang.
Sumber: Kumparan