Cara Budidaya Ikan Patin
Ikan Patin hasil budidaya dapat Anda panen setelah 5 hingga 6 bulan setelah penyebaran benih. Dibandingkan jenis ikan air tawar lain seperti lele dan nila, ikan Patin memang membutuhkan waktu yang cukup lama agar bisa dipanen.
Ikan patin merupakan jenis ikan air tawar yang memiliki peluang sangat besar untuk dijadikan skala ekspor. Sebagai peternak, Anda perlu memperhatikan cara budidaya ikan patin agar cepat besar dan memberikan hasil panen yang bagus.
Dari segi permintaan pasar untuk ikan patin ini terbilang sangat besar ditambah dengan kualitasnya yang bagus mampu meningkatkan penjualan. Hal inilah yang membuat budidaya ikan patin perlu dikembangkan dengan baik.
Cara Budidaya Ikan Patin agar Cepat Besar
Budidaya ikan patin dapat dilakukan di mana saja seperti kolam, empang, ataupun kolam terpal. Berikut ini beberapa cara memelihara ikan patin agar cepat besar dan menghasilkan panen yang bagus bagi peternak:
1. Syarat Lokasi Ikan Patin
Dalam menjalankan budidaya ikan patin harus memperhatikan lokasi dengan beberapa syarat utama sebagai berikut:
- mengisyaratkan bahwa lokasi budidaya ikan patin harus berada di daerah yang tidak tercemar oleh limbah dan bahan kimia lainnya
- Telah mendapatkan ijin dari pihak desa ataupun instansi setempat
- Sumber air tidak berada berdekatan dengan lahan pertanian milik warga seperti kubis, padi dan lain sebagainya yang menggunakan banyak pestisida karena dapat mempengaruhi kualitas kolam udara.
- Lokasi aman dari adanya gangguan binatang ataupun manusia
- Lokasi mudah dilalui untuk melakukan pemeliharaan
- Tidak berada di lokasi rawan banjir
- Jauh dari gangguan
2. Kualitas Air untuk Ikan Patin
Dalam melakukan budidaya ikan patin agar cepat besar, peternak harus menjaga kualitas udara yang digunakan karena ikan patin sangat membutuhkan kualitas udara yang baik agar bisa tumbuh dengan sehat.
Maka dari itu peternak harus mengukur kadar kualitas udara sesuai pada indikator berikut ini:
- Suhunya 27 sampai 32 derajat celcius
- pH udara 6,5 sampai 8,5
- Oksigen berlarut harus dengan nilai lebih besar dari 3
- Kandungan Amonik harus kurang dari 0.01
- Kandungan Nitrit harus kurang dari 1
- Kecerahan pada air harus terlihat lebih dari 25 cm
- Apabila pH airnya kurang dari panduan yang ada di atas maka bisa dengan memberi tambahan kapur pertanian ataupun dolomit. Berikut untuk takara yang tepat:
- Apabila pH kurang dari 5,5 maka tambahkan dolomit 0.2 kg/m persegi
- Apabila pH 5.5 sampai 6.5 maka tambahkan dolomit 0.15 kg/m persegi
3. Mempersiapkan Terpal untuk Budidaya Ikan Patin
Cara budidaya ikan patin agar cepat besar dan berkualitas baik tentunya tergantung juga dari kondisi kolam yang telah disediakan. Maka dari itu penting bagi peternak untuk mempersiapkannya dengan baik.
Cara mempersiapkan kolam terpal ikan patin yang benar:
- Mempersiapkan kolam terpal berkualitas baik tidak ada bagian bocor yang bocor dan jika kolamnya berbetuk bundar maka buatlah dengan ukuran 2 meter
- Kemudian membuat kolam yang sesuai dan mempersiapkan udara untuk budidaya ikan patin dengan beberapa langkah sebagai berikut:
- Mengisi kolam dengan air sampai batas 75 hingga 80 persen dari isi kolam tersebut
- Menebarkan GDM SaMe Granule Bio Organic yang mempunyai dosis sampai 50 gram per meter persegi ke dalam kolam terpal
- Menyiapkan 1 liter air bersih pada wadah dan menuangkan 12 gram GDM Black BOS. Kemudian aduk sampai larut
- Tuangkan larutan tersebut pada kolam secara merata
- Kemudian perlakuan dengan menggunakan GDM SaMe Granule Bio Organic serta GDM Black BOS. Lalu diamkan air kolam tersebut selama beberapa hari sekitar 7 hari sebelum ditebar benihnya.
4. Menyediakan Bibit Ikan Patin
Supaya ikan patin cepat besar, Anda harus memilih bibit unggul yang bagus untuk dibudidaya. Berikut cara memilih bibit ikan patin yang tepat untuk dibudidaya dan memiliki kualitas bagus.
Cara memilih bibit ikan patin yang bagus:
- Memilih bibit ikan patin yang ukurannya seragam serta tidak terlihat ada cacat pada bagian tubuhnya
- Gerakannya sangat lincah apabila diletakkan di dalam bak dengan udara berputar, bibit ikan tersebut akan berusaha melawan arus
- Warna dari tubuh bibit ikan patin cukup cerah
- Bibit terlihat responsif ketika diberikan makanan
- Panjang dari tubuh ikan patin dengan ukuran sekitar 2 sampai 4 inci
5. Cara Menebarkan Bibit Ikan Patin
Tahap awal dalam budidaya ikan patin adalah penebaran bibit ikan. Peternak dapat melakukan penebaran benih ikan saat kolam terpal tersebut sudah siap digunakan.
Cara menebarkan bibit yang benar agar ikan patin tumbuh dengan sehat:
- Melakukan penebaran bibit ikan patin ketika pagi hari ataupun sore hari. Hal ini bertujuan agar bibit yang telah disebarkan pada kolam baru tidak mengalami stres karena suhu panas dari kolam
- Lakukan aklimatisasi terlebih dahulu pada bibit ikan patin yang akan mulai disebar. Caranya dengan meletakkan plastik kemasan bibit ikan patin pada permukaan kolam
- Jika suhunya sudah sama dari kantong dan kolam maka sobek plastik agar bibitnya keluar semua
6. Pemberian Makanan Ikan Patin Yang Tepat Supaya Cepat Besar
Pemberian makanan untuk ikan patin harus disesuaikan dengan umur serta ukuran ikan.
Cara memberi pakan ikan patin yang benar:
- Ketika bibit ikan patin dengan ukuran 2 inci maka diberikan pakan pabrikan pelet dengan frekuensinya 2 kali dalam sehari yaitu pada pukul 9 pagi dan juga 5 sore
- Ketika ikan patin sudah menginjak usia 3 bulan maka berikan makanan dengan kadar protein 28 persen sebanyak 2 kali dalam sehari
- Saat ikan telah mencapai usia lebih dari 3 bulan maka berikan makanan dengan kadar protein 21 sampai 24 persen sebanyak 2 sampai 3 kali sehari.
7. Pemberian Probiotik Ikan Patin
Probiotik yang diberikan untuk ikan patin mempunyai kegunaan dalam mendukung pertumbuhan ikan patin agar cepat besar dan mengalami perkembangan secara maksimal. Maka dari itu peternak ikan patin harus memilih probiotik dari bahan organik yang mempunyai kandungan bakteri baik guna menjaga kualitas udara dan juga masa perawatan.
Suplemen Organik Cair GDM untuk Spesialis Perikanan dengan kandungan bakteri baik adalah:
- Pseudomanonas alcaligenes
- Mikrokokus roseus
- Bacillus puillus
- Bacillus brevis
- Bacillus mycoides
Keunggulan Budidaya Ikan Patin di Kolam Terpal
Budidaya ikan patin dengan menggunakan kolam terpal lebih menguntungkan dibandingkan di kolam tanah.
Keunggulan ternak ikan patin menggunakan kolam terpal adalah:
- Ikan patin dengan budidaya kolam terpal lebih disukai konsumen karena dagingnya tidak mengandung dan berbau lumpur
- Proses melakukan budidayanya sangat mudah karena dengan cara organik dan bersih
- Lebih menghemat biaya dan juga lahan yang digunakan
- Hemat dalam pemberian pakan ikan patin karena tidak terserap tanah.Sumber