Pakan
merupakan komponen biaya tertinggi dalam usaha peternakan dengan porsi
mencapai sekitar 70%. Dengan demikian pakan memiliki peran penting bagi
keberlangsungan usaha tersebut. Perencanaan dalam penyediaan pakan yang
baik akan mengurangi resiko kegagalan termasuk penurunan produksi
peternakan tersebut. Menjaga performa industri peternakan tetap tinggi
bukan hal yang mudah tentunya, diantaranya menjaga kualitas dan
kuantitas pakan tersebut. Perencanaan pakan untuk suplai jangka panjang
perlu dilakukan secara seksama dan komprehensif sehingga usaha
peternakan bisa optimal. Faktor musim adalah salah satu faktor penting
ketersediaan pakan tersebut. Tingkat keberhasilan dan besarnya
keuntungan yang didapat juga bisa diprediksi lebih baik.
Dalam
usaha komersial, pakan ternak ruminansia khususnya domba, kambing dan
sapi pada umumnya lebih mudah didapatkan daripada pakan unggas atau
ayam. Import bungkil kedelai sudah dilakukan untuk pakan unggas atau
ayam tersebut. Daging ayam memang masih menempati peringkat 1 sebagai
sumber protein hewani di Indonesia dengan porsi sekitar 70%. Sedangkan
untuk ruminansia di atas umumnya pakan bisa disediakan oleh sumber pakan
lokal seperti rerumputan dan tanaman legum.
Tetapi seiring menyempitnya lahan yang bisa digunakan untuk tanaman
hijauan di atas maka semakin terbatas ketersediaan pakan untuk ternak
tersebut, apalagi untuk padang penggembalaan. Kondisi inilah yang
membuat peternakan ruminansia tersebut sulit dikembangkan dalam
kapasitas besar atau berorientasi industri. Kebun energi dengan luasan
bisa mencapai ribuan hektar diharapkan menjadi solusi untuk hal
tersebut.
Perkembangan
kebun energi sendiri sangat terkait penggunaan energi terbarukan
khususnya biomasa baik di lokal / dalam negeri maupun global. Seiring
era bioeconomy sehingga penggunaan bahan bakar fossil demikian juga
untuk pembuatan berbagai produk lainnya semakin dikurangi, maka biomasa
akan semakin mendapat perhatian dan semakin banyak digunakan. Hal
tersebut seharusnya seiring dengan pertumbuhan sektor peternakan
ruminansia di atas dan industri halal pada umumnya. Terkait dengan pakan
ternak tersebut ada 3 hal penting yang perlu diperhatikan yakni
nutrisi, keamanan /safety dan keberlanjutannya / sustainibility. Selain
faktor-faktor tersebut faktor teknologi, logistik dan manajemen yang
baik juga turut berperan penting untuk keberlangsungan suplai pakan
jangka panjang tersebut. Apabila seluruh unsur pakan (serat, protein,
vitamin, mineral dsb) dapat dicukupi dari sumber lokal / dalam negeri
sehingga harga lebih murah maka usaha peternakan akan semakin
kompetitif. Sedangkan apabila tergantung pada import maka biaya pakan
akan mahal dan usaha peternakan menjadi kurang kompetitif sehingga
output produk daging dan susu sebagai sumber protein juga menjadi mahal.
Dan jangan sampai produksi pakan ternak dalam negeri berkembang katakan
saja 5 kali tetapi import bahan bakunya malah 15 kali lipat.