
Kacang panjang merupakan salah satu sumber protein nabati yang banyak dikonsumsi sebagian besar penduduk Indonesia.
Tanaman kacang panjang ini relatif mudah untuk dibudidayakan. Selain itu, tanaman ini juga banyak mengandung nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, serat, kalsium, zat besi, vit B1, vit B2 dan masih banyak lagi kandungan yang terdapat pada kacang panjang.
Benih
Ada beberapa varietas/kultivar kacang panjang, antara lain KP-1 (lokal Bekasi), KP-2 (lokal Bogor) yang toleran terhadap hama pengerek polong (Maruca testulasis) dan penyakit busuk polong (Colletotrichum lindemuthianum).
Kebutuhan benih kacang panjang per hektar sekitar 20 kg. Persiapan Lahan Bersihkan lahan dan dibajak/cangkul hingga tanah menjadi gembur.
Lakukan pengapuran 3-4 minggu sebelum tanam jika pH tanah kurang dari 5,5 dengan dolomit/kalsit sebanyak 1-2 ton/ha dicampurkan secara merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm.
Penanaman
Jarak tanam untuk tipe merambat 20×50 cm, 40×60 cm, 30×40 cm, untuk tipe tegak 20×40 cm, 30×60 cm. Kacang panjang dapat ditanam sepanjang musim asal air tanahnya memadai.
Pemeliharaan Tanaman
Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari setelah tanam. Benih yang tidak tumbuh segera disulam. Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam, tergantung pertumbuhan rumput. Penyiangan dengan cara mencabut rumput liar/membersihkan dengan alat kored atau cangkul.
Pemasangan ajir/turus dari kayu/bambu yang tingginya 2 m untuk menjaga agar tanaman tidak roboh. Tiap empat buah turus ujungnya diikat menjadi satu.
Pemupukan
Pupuk dasar berupa pupuk kandang 10-15 ton/ha diberikan 3 minggu sebelum tanam dengan jalan diaduk secara merata dengan tanah lapisan atas atau langsung pada lobang tanam.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon), Gejala terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak. Pengendalian dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacang-kacangan.
Kutu daun (Aphis cracivora Koch), Gejala pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus. Pengendalian dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacang-kacangan.
Ulat grayak (Spodoptera litura F.), Gejala daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong. Pengendalian dengan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak.
Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L), Gejala biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%. Pengendalian dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian hama. Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji.
Ulat bunga (Maruca testualis), Gejala larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian memakan polong. Pengendalian dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman.
Penyakit Antraknose (jamur Colletotricum lindemuthianum), Gejala serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji. Pengendalian dengan rotasi tanaman.
Penyakit mozaik(virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV), Gejala pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun.
Penyakit sapu (virus Cowpea Witches-broom Virus Cowpea Stunt Virus.), Gejala pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang membentuk “sapu”.
Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum), Gejala tanaman mendadak layu dan serangan berat menyebabkan tanaman mati. Pengendalian dengan rotasi tanaman, perbaikan drainase dan pemusnahan.
Panen dan Pasca Panen
Ciri-ciri polong siap dipanen adalah ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol. Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari.
Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu disortasi. Polong kacang panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg dan siap dipasarkan.
Itulah informasi tentang cara budidaya sayuran kacang panjang yang baik dan benar agar hasil yang di dapatkan sesuai harapan serta dapat menambah keuntungan yang menjanjikan mudah-mudahan bisa bermanfaat dan menambah wawasan Anda, Selamat mencoba !



