Profil Pengusaha Marta Afrianto

Marta Afrianto tidak pernah menyangka dirinya adalah pengusaha. Pria asal Banyumas, Jawa Tengah, jadi pengusaha lampion ternama. Waktu itu ia menjelaskan awal mula membuat lampion karena iseng. Kini, dia sudah memiliki 5 orang karyawan menghasilkan aneka bentuk lampion cantik.
Bahan pertama yaitu balon dipompa gas. Lantas diberikan lem kayu digulungi benang sesuai motif. Balon pompa biasa bukan balon khusus. Benang gulung dibuat dua lapis agar tebal timbul. Setelah dikasih lem, lalu dia kasih benang sampai tiga lapis, terus sampai empat lapis kemudian dijemur.
Kalau sudah kering benang dan lem kayu, tinggal dikeluarkan balonnya dan jadilah bentuk. Tinggal dikasih mata dan telinga sesuai dengan motif karakter. Kerangka itulah yang lantas ditempeli lampu serta kabel untuk dinyalakan.
Sukses penjualan lewat online membawa produknya sampai di Jember, Kalimantan, Jakarta, Bandung, Bali, sampai Banymas. Harga lampu dipatok Rp.50 ribu sampai Rp.120.000 tergantung bentuk dan ukuran. Ia menyebut pesanan terbanyak ialah dari Jember, pesanan dua minggu sekali 50 buah lampu tidur berbagai ukuran.
Kerepotan memenuhi pesana dirasakan Anton. Karena kerepotan bahkan Anton memberikan tugas dibawa pulang ke rumah.
Nama bisnis Alin Light Craft, Perum Pasir Indah Blok G.4 Desa Pasir Lor, Kecamatan Karanglewas, di Banyumas, Jawa Tengah.