Profil Pengusaha Sukses Gilang

Kanvas sekarang sudah menjadi alas lukis lama. Kini, pengrajin berlomba- lomba, menciptakan peluang berbeda lewat sentuhan karya. Sambil menyalurkan hobi lukis. Seorang pemuda 28 tahun bernama Gilang memulai berbisnis. Bermodal talenta lukis dan alas lukis berbeda yakni tas dan sepatu.
Bisnis berlanjut
Umurnya baru 28 tahun tetapi bisnisnya moncer. Pemilik Keromon, brand fasion lukis, Gilang sendiri tidak cuma berbisnis. Dia dikenal sebagai workaholic. Terbukti aneka profesi dia jabani. Mulai dari jadi fotografer pre- wedding sampai karyawan swasta. Semua demi memenuhi rasa hausnya akan pengalaman.
Kunci sukses pengusaha sampingan: Membagi waktu semaksimal mungkin. Jam 08.00 sampai 16.00 sore dia karyawan swasta. Naik jam 19.00 sampai 23.00 dia akan menjadi pengusaha. Kemudian pada Sabtu- Minggu dia akan menjadi fotografer pre- wedding.
Padahal dia memproduksi 150 buah sepatu lukis per- bulannya. Semua masih dilakoni sendiri lantaran dia belum menemukan pegawai kompeten. Dulu ada sih karyawan tetapi kerjanya tidak serius. Mencari sosok karyawan penuh dedikasi bukan cuma skill memang susah. “…dan mau bekerja keras,” Gilang menjelaskan.
Namun tetap dia tidak mau pantang menyerah. Dia akan tetap mencari pegawai. Karena tujuannya akan jadi lebih luas. Bukan sekedar usaha sampingan. Gilang ingin membuka workshop. Untuk kedepan dia akan merekrut karyawan dari kalangan marjinal. Mereka pekerja keras yang dipinggirkan karena masalah hidup.
Sebagai pengusaha muda, Gilang menjadi panutan mematahkan mitos bahwa bisnis butuh modal besar. Dia bahkan tanpa modal. Semua berkat sifatnya yang humble ke teman. Disinilah kita bisa belajar bahwa jadi pengusah ialah tentang konektifitas.