Profil Pengusaha Nana Roesdiono

Perkantoran besar butuh penyegaran. Ruangan ber- AC butuh hijaunya daun, cerahnya bunga- bunga cantik, nah inilah kesempatan kamu yang hidup di kota besar. Berbisnis lah penyewaan tanaman hias. Apakah itu akan sukses nantinya. Ikuti kisah seorang wanita bernama Nana Roesdiono.
Bisnis hobi
Disebar puluhan proposal, dari puluhan, hanya satu proposal diterima oleh perusahaan. Yakni oleh sebuah perusahaan asuransi lantai delapan BRI tower Surabaya. Perusahaan menelephon Nana, menunjukan minat buat menyewa tanaman hias Nana.
Permulaan mereka sewa 5 tanaman meja, 2 tanaman sedang, dan 2 tanmana tinggi, dengan masa sewanya 3 bulan. Hari pertama dapat sewaan, Nana rela bolos kerja, membawa tanaman hias sendiri memakai mobil pick- up. Dari klien pertama, datang orderan lainnya, dari sejumlah kantor BII di seluruh Surabaya.
Orderan kemudian semakin banyak datang. Bisnis sewaan tanaman hias memang lebih menarik. Dibanding perusahaan merawat tanaman sendiri. Menyewa tanaman, Nana akan mengganti tanaman setiap sepuluh hari sekali. Kemudian dia sendiri menugasi perawatan, penyiraman, dan membersihkan pot dari daun layu.
Bisnis semakin berkembang, Nana bisa menyewa lahan belakang rumah. Gunanya dijadikan tempat yang khusus melakukan perawatan. Gunanya tanaman habis sewa akan dipaparkan matahari cerah. Selama 10 hari dipaparkan matahari hingga dimasukan ke ruangan lagi.
Nana juga tidak tinggal diam. Dia terus memperbaharui koleksi tanaman hias. Berburu sampai ke penjuru Jawa Timur, kemudian memesan tanaman hias yang tidak ada di Jawa Timur, mulai dari ke arah Bogor dan Bandung.
Semakin bisnis tidak dapat dibendung, disana Nana memutuskan keluar dari pekerjaan. Keseriusan terus ia pupuk ke bisnis sewa tanaman hias. Dia mulai rajin mengirim puluhan proposal kembali, serta aktif ikut menerangkan sendiri bisnisnya ke khalayak sendiri.
Tiga tahun berbisnis dia sudah memiliki 70 klien, 2 mobil pick- up, 8 pegawai pengiriman dan juga bagian perawatan, dan 1 sekertaris merangkap administrasi. Dukungan sang suami, Eddy Roesdiono, dirasa ia sangat rasakan hingga sekarang sukses. Hingga dia bisa menjadi vendor buat gedung Gubernur Jawa Timur.
Bisnis sewa tanaman hias menghasilkan penghasilan. Jika dulunya, cuma bisanya sewa lahan nursery 300 meter persegi, tahun 2005 dia membeli lahan tersebut. Rumah yang mana juga menjadi tempat kursus bahasa Inggris, yang mana cicilan lima tahunnya terlunasi berkat tanaman hias.
Bisnis sewa tanaman juga punya untung ganda. Pada 2008 silam, dia diajak ikut pameran Hortifair oleh Kedutaan Belanda, ke Amsterdam, mewakili ASPENI (Asosiasi Pedagang dan Petani Tanaman Hias di Indonesia). Di 2010, kembali ke Belanda, mendapatkan pengetahuan manajemen produksi dan perniagaan tanaman hias.
Dua kunjungan ke Belanda, dia mendapatkan pengetahuan tentang nursery, dimana dia berkunjung ke pusat tanaman hias Alsmeer. Dia juga dapat pengalaman tentang bisnis keseluruhan. Mulanya yang sekedar hobi menjadi bisnis sangat serius. Kini, mulai banyak bisnis penyewaan tanaman hias di kota- kota besar.
Jatuh bangun, Nana berbisnis sewa tanaman hias, bersamaan pula melewati gejolak booming tanaman yang bernama anthurium dan gelombang cinta. Dari berbisnis tanaman hias, Nana banyak dikenal orang karena sering