Profil Pengusaha Doni Indra

Jiwa wirausaha membuat langkah Doni Indra lebih mantab melangkah. Membayangkan usaha stik es krim berapa keuntungan didapat. Doni memang berpikir diluar kotak. Sesuatu sepele seperti stik kayu ternyata mampu hasilkan banyak cuan.
“Saya belum berani menawarkan langsung ke perusahaan sebab kapasitas mesin saya masih kecil,” ujar dia.
Doni menghindari produksi berlebihan agar minimalkan resiko. Bahan baku kayu albasia dan sangon karena mudah dibentuk dan empuk. Cerita lain datang dari Guntur Yudhihartono asal Banyumas, Jawa Tengah, yang memproduksi tiga juta walau sama- sama home industry.
Bahan baku Guntur memakai bahan kayu lapis sisa industri. Harga lebih murah yakni Rp.10- 15 per- batang. Ia memiliki pelanggan tetap di Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta. Total ia mampu kantongi omzet Rp.30 juta. Guntur memasarkan ke perusahaan- perusahaan es krim langsung.
Demi memperluas pasaran, Guntur tak segan ambi resiko termasuk menjajaki kerja sama supermarket dan minimarket. Walau produk sama, Guntur menyebut bila dijual ke minimarket atau supermarket harga lebih baik.
Masalah utama usaha stik es krim ialah persaingan ketat. Terutama demi mendapatkan bahan baku mahal dan terbatas.
 
        


