Profil Pengusaha Sukses Poniman
Pengusaha iseng berbisnis lada putih. Siapa sangka Poniman mampu hasilkan untung miliaran. Dijelaskan bahwa lada merupakan komoditas Bangka Belitung. Kualitasnya tidak diragukan lagi sampai Detik.com rela datang. Mereka mengunjungi pusat rempat tersebut.
Pohon lada tumbuh empat meter ditopang tanaman atau tiang. Poniman dikunjungi Detik di penyimpanan miliknya di Air Raya, Tanjung Pinang, Kabupaten Belitung. “Iseng aja ada tanah ditanami,” ucapnya. Dia juga mengumpulkan lada petani lain sampai ratusan kilo.
Dibelakang gudang terdapat kebun lada seluas 500 meter persegi. Setahun dia mampu memanen beberapa kali. Bermula dia memulai 15 tahun lalu sekedar iseng. Panen perdana laba putih sampai 3 tahun. Tetapi dapat dipanen beberapa kali sampai 5 atau 6 kali.
Kemudian kebun dapat dipanen kembali lima tahun mendatang. Satu hektar lahan mampu hasilkan tak kurang 2000 kg. Buat harga jualannya mencapai Rp.150.000 perkilogram. Pengusaha iseng berbisnis lada putih mengatakan sepohon banyak.
Satu pohon lada mampu hasilkan 2 kilogram, satu hektar mencapai 2000 kilogram. Harga lada putih pun tergolong naik terus. Dari memanen sendiri juga membeli petani dan pedagang besar. Poniman lantas akan mengirim ke Bangka atau ekspor ke Eropa.
Ia bahkan berani membeli tonan. Buat harganya di Bangka mengikuti nilai tukar dollar. Dijelaskannya bahwa 70% lada putih Belitung pasti diekspor ke Eropa dan sebagian Asia. “Enggak tentu, lada itu per- jam (harga berubah) berdasarkan nilai dollar karena diekspor,” Poniman menjelaskan.
Berbeda komoditas lain, lada justru akan semakin bagus ketika disimpan di gudang. Maka nilai dari ekonomisnya tak berkurang. Permintaan akan lada putih juga tidak berkurang. Total pengusaha Poniman mampu menyimpan 40- 50 ton, dan selama musimnya Juli- Oktober hasilkan 6 miliar.