Profil Pengusaha Sukses Samian
Samian juragan lele banting stir usaha lain. Pasalnya dia dihantam badai Corona sampai bikin abon lele. Dia menjelaskan semua dikarenakan “keterpaksaan”. Pembudidaya lele asal Kampung Kamal, Kelurahan Senipah, Kutai Kartenagara, Sumatra Utara.
Dia padahal memulai usaha tahun 2019. Begitu dihantam pandemi kesulitan melanda Samian. Omzet jualan lele mentahnya turun drastis. Semian tak mau tinggal diam menghadapi kenyataan. Dia mengolah lelenya menjadi abon.
Awal mulanya dia menjual ikan sampai ke Balikpapan. Di sana, nanti ada tengkulak, nah dialah yang akan membeli semua. Tetapi tengkulak tidak lagi datang semenjak Corona. Padahal, total 5000 bibit ikan dia budidayakan, hasilkan tak kurang 6 kuintal yang tidak akan laku terjual.
Menurunnya permintaan menjadi sebab faktor utama. Lele dibiarkan hidup dan diberi makan tanpa dijual. Alhasil mereka semakin besar sampai melebihi batas ideal. Menurut penjelasan juragan lele ini, idealnya ikan konsumsi 7- 8 ekor yang beratnya 1 kilogram.
Ikan lele miliknya terlalu berat dimana 1 kilogram total 2- 4 ekor. Ternyata masalah begini bikin lele tidak laku dipasaran walau normal. Kondisi begini membuatnya dan kelompok taninya melakukan suatu inovasi.
Dia menggandeng Kelompok Wanita Tani (KWT) Kampung Kamal. Setengah panen akan dijadikan abon. Dibantu ibu- ibu mereka mengolah setengah panen seberat 6 kuintal. Produksinya ramai- ramai ketika awal pandemi Covid 19.
Bahan ikan 2,5 kg diolah menjadi 8 ons abon. Per- 1 ons dikemas kemudian dijual Rp.15 ribuan. Bila dijual ke tengkulat perkg dijual Rp.18 ribu. Walau orang sudah familiar membudidayakan ikan lele jaman sekarang. Menurutnya menyiapkan bibit sulit dimasa 0 sampai 3 bulan sulit.