Profil Pengusaha Nur Cholis

Jadi Pengusaha
Hidup Susah
Untuk ongkos sistemnya ini ia menggelontorkan puluhan juta. Selain menggelontorkan ongkos uang untuk membayar gaji, ada pula ongkos penyalahgunaan kasir, piutang tak terbayar, dan lain sebagainya.
“Saya tidak pernah menganggap kehilangan itu sebagai sebuah kerugian, saya menganggapnya sebagai ongkos belajar, karena dari situlah akhirnya saya mencoba untuk membikin suatu sistim audit yang benar, bikin cash flow report yang bagus, neraca, laporan rugi laba, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Soal SDM dijelaskannya cuma mengandalkan kejujuran. Dia memprioritaskan passion, barulah integrity, dan juga kejujuran. Selain sistem marketing ia juga membangun sistem pemasaran, periklanan, dan promosi yang terus dikembangkannya.
Punya karyawan sendiri
Menjadi pengusaha besar itulah yang tengah dibangun Nur Cholis. Dimana semua karyawannya punya satu SOP sendiri.
Bermodal SOP tersebut dari dua toko saja, kini, usahanya bisa merambah ke tempat- tempat lain. Menjadi puluhan menyebar di Jawa Tengah. Menerapkan konsep jangan menaruh satu telur di satu keranjang. Ia mulai membukan berbagai bisnis lain yang bersumber dari bisnis tekstilnya.
Memperluas sektor bisnis lantas dipahaminya sebagai cara menambah lapangan pekerjaan baru. Dia bisa membangun lapangan kerja bagi saudara- saudara yang belum berwirausaha.
“Bisnis itu adalah bagaimana kita bisa menciptakan bisnis yang tersistemasi sehingga kita sebagai business owner tidak harus selalu in business, tetapi bisa work on bussiness, dengan begitu saat ini saya sangat merasakan manfaatnya bahwa karyawan-karyawan saya ternyata lebih pintar dan kreatif dibanding saya,” ucapnya.
Kebebasan dalam nama pengusaha bukan berarti bebas bekerja selama mungkin. Kamu bebas bekerja apapun jenis bisnisnya. Dan kamu bebas dari beban pekerjaan apapun.
Untuk itulah perusahaan mantan TKI ini mengadakan aneka CSR. Bentuk tanggung jawab lingkungan ini ia bagikan dalam bentuk biaya listrik dan PAM masjid- masjid, menjadi sponsor khitanan, menyumbang ke panti asuhan, dan mensuport anak -anak asuhnya.



