Profil Pengusaha Vidia Chairunnisa

Inspirasi wirausaha membuat produk sendiri. Kisah awal usaha tas Gembool, bikin tas sendiri, jualan sendiri, untungnya membawa nama Vidia terkenal. Bukan cuma nama brand tasnya dikenal jagat bisnis fashion Indonesia. Namanya juga dikenal menjadi sosok fashion designer.
Menjadi Pengusaha
Bisnis Tas
Produk miliknya juga memberikan garansi reperasi hingga setahun. Reperasi bahkan digratiskan jika terjadi kerusakan dari pabrikan. “Produk Gembool yang handmade terjaga betul kerapian jahitan dan lemnya,” jelas Vidia lagi.
Setiap minggunya workshopnya menghasilkan 10 lusin tas dan 25 lusin dompet. Ini juga termasuk produk lain seperti halnya sarung ponsel dan organizer. Harganya, dompet seharga Rp.45.000- Rp.155.000, lalu buat tasnya Rp.125.000- Rp.179.000.
Memanfaatkan sistem marketing panjang komplek. Berapa total omzet dihasilkan oleh Vidia. Jawabanya tak main- main yakni rata- rata Rp.200 juta- Rp.250 juta. “Laba bersih saya sekitar 20%- 30% dari omzet,” terang Vidia.
Nama produk barunya Vidiap dibawah label Bagtitude. Merupakan konsep tas wanita dewasa masa kini. Ini sudah mulai berjalan sejak November 2013. Pemilihan warnanya beda karena bukan anak baru dewasa.
Ketika ditanya sejak kapan mulai berbisnis. Ternyata, eh ternyata, jauh sebelum jualan tas asli Bandung, ia sudah pernah menjajal tas impor. Ini dijualnya secara retail di sebuah mal di kawasan Bogor.
“Saya melihat tas impor maju karena mengikuti tren mode. Padahal kualitasnya tidak terlalu hebat dibanding lokal,” terangnya.
Selepas rajin berjualan tas impor beralih ke lokal. Ia lantas memutuskan membuat workshop sendiri seperti penulis kisahkan diatas. Modalnya cukup besar yakni Rp.24. juta. Dibuatlah semacam satu bengkel kecil tas bertempat di kawasan Bogor.
Tiga tahun berjalan usahanya awalnya cuma dibantu 25 orang. Setidaknya sudah ada 40 orang reseller online diawal tas ini berdiri. Dari Aceh sampai Papu sudah ada resellernya. Dimana pada awal bisnisnya reseller sudah menyumbang 15%- 30%.
Halangan berbisnis
Tidak ada halangan baginya memulai usaha sejak muda. Namun, bagi pemilik perusahaan CV. Gembool Mulia Jaya ini, satu- satunya penghalang kamu adalah pengalaman. Akan tetapi kita tak akan berpengalaman jika tak mencoba.
“Saya lupa berapa bayarannya, tapi yang jelas saya bisa membeli ponsel dari hasil tersebut,” ia mengingat.
Namun, ketika kedua orang tuanya tau, Vidia justru dilarang keras buat berjualan. Alasannya karena akan mengganggu tugas sekolahnya. Mereka takut mengganggu prestasi sekolahnya. Karena menghormati kedua orang tuanya berhenti sejenak Vidia dari berdagang.
“Jadi saya tidak menyetok, semua sesuai pesanan,” jelasnya, semua pesanan temannya ditampung oleh Vidia kemudian ketika pulang kampung barulah dibelikan. Harga jualnya Rp.160.000 per- butir.
Kegiatan bisnis tanpa sepengatahuan ibu itu pun berlanjut. Bahkan menjadi lebih terobsesi dari sebelumnya Ia tumbuh terus dari berjualan. Produk mutiara tersebut dijual seharga Rp.160.000 dimana margin untungnya mencapai 50%.



