Pendahuluan
#Pugur – #Ternak Bebek Petelur + #Penjualan Telur Asin: #Strategi Usaha yang Menggandakan Keuntungan – Ternak bebek petelur merupakan salah satu #peluang usaha yang stabil karena kebutuhan telur bebek di pasaran cukup tinggi. Namun, mengandalkan penjualan telur segar saja terkadang membuat harga tidak menentu. Kombinasi ternak bebek petelur dengan pengolahan telur menjadi #telur asin dapat menjadi strategi jitu untuk memaksimalkan keuntungan dan menjaga kestabilan pendapatan.
Baca Juga: Usaha Pisang Goreng Madu: Jajanan Unik yang Bikin Lidah Ketagihan

Keunggulan Kombinasi Usaha
Menggabungkan ternak bebek petelur dan produksi telur asin memiliki beberapa keuntungan:
- Nilai jual meningkat – Telur asin biasanya dijual dengan harga lebih tinggi daripada telur mentah.
- Daya tahan lebih lama – Telur asin dapat bertahan 2–3 minggu, sehingga mengurangi risiko telur tidak terjual.
- Diversifikasi produk – Membuka dua sumber pendapatan sekaligus: telur segar dan telur olahan.
- Pasar lebih luas – Konsumen bisa dari rumah tangga, pedagang, hingga industri kuliner.
Persiapan Ternak Bebek Petelur
a. Pemilihan Bibit
- Pilih bibit bebek petelur berkualitas seperti Bebek Mojosari atau Bebek Alabio.
- Usia ideal bibit: 4–5 bulan (siap produksi dalam 1–2 bulan).
b. Kandang
- Kandang kering dengan alas jerami atau sekam, sirkulasi udara baik, dan memiliki area umbaran.
- Perbandingan ideal: 1 m² untuk 3–4 ekor bebek.
c. Pakan
- Pakan berkualitas tinggi dengan campuran dedak, jagung giling, bekatul, dan konsentrat.
- Tambahkan suplemen mineral untuk meningkatkan produksi telur.
Baca Juga: Gerobak Gorengan Premium: Mengubah Camilan Sederhana Jadi Bisnis Modern dan Berkelas
Produksi Telur Asin
a. Bahan yang Dibutuhkan
- Telur bebek segar.
- Garam kasar.
- Air bersih.
- Alternatif metode: balur abu bata + garam, atau rendam dalam air garam.
b. Proses Pembuatan
- Sortir telur – Pilih telur tanpa retak dan berkualitas baik.
- Pencucian – Bersihkan cangkang dari kotoran.
- Pengasinan –
- Metode rendam: Masukkan telur ke larutan garam (konsentrasi ± 30%) selama 10–14 hari.
- Metode balur: Campur garam + abu bata, balurkan ke telur, simpan 10–12 hari.
- Pemasakan (opsional) – Telur asin bisa dijual mentah atau direbus untuk siap konsumsi.
Strategi Pemasaran
- Offline: Jual ke pasar tradisional, warung, restoran, dan katering.
- Online: Manfaatkan media sosial, marketplace, dan aplikasi pesan antar.
- Branding Produk: Gunakan kemasan menarik, label higienis, dan sertifikasi PIRT untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
- Paket Penjualan: Tawarkan paket campuran telur segar + telur asin untuk menarik pembeli.
Analisis Modal dan Keuntungan (Estimasi Skala Kecil)
Komponen | Perkiraan Biaya |
---|---|
Bibit 50 ekor | Rp1.500.000 |
Kandang & Peralatan | Rp1.200.000 |
Pakan 1 bulan | Rp800.000 |
Bahan pengasinan | Rp200.000 |
Total Modal Awal | Rp3.700.000 |
Potensi Produksi:
- 50 ekor bebek × ±25 butir/ekor/bulan = 1.250 butir.
- 60% dijual segar (Rp2.500/butir) → Rp1.875.000.
- 40% diolah jadi telur asin (Rp4.000/butir) → Rp2.000.000.
- Total Omzet Bulanan: ±Rp3.875.000 (belum dikurangi pakan & biaya lain).
Tips Sukses
- Pastikan kualitas telur bebek segar terjaga untuk produksi telur asin.
- Lakukan pencatatan produksi dan penjualan secara rutin.
- Kembangkan jaringan pemasok dan pelanggan tetap.
- Inovasi rasa telur asin (bawang, pedas, herbal) untuk menarik pasar premium.
Kesimpulan
Menggabungkan ternak bebek petelur dengan produksi telur asin adalah strategi usaha yang efektif untuk meningkatkan pendapatan dan mengurangi risiko kerugian. Dengan manajemen ternak yang baik, teknik pengolahan yang tepat, serta strategi pemasaran yang cerdas, usaha ini berpotensi memberikan keuntungan yang stabil dan berkelanjutan.