#pugur – #Bisnis Herbal Tradisional (#Jamu & #Teh Rempah): Dikemas #Modern, Dipasarkan #Online & #Offline – Pasar #minuman kesehatan terus tumbuh, dan #produk herbal tradisional seperti jamu serta teh rempah punya #potensi besar untuk bersaing. Dengan #inovasi kemasan modern serta #pemasaran digital, #bisnis ini mampu menarik perhatian konsumen dari berbagai kalangan.
Baca Juga: Jasa Make Up Acara (Wisuda, Nikahan, Foto): Peluang Bisnis dengan Modal Peralatan Make Up + Skill

Mengapa Bisnis Herbal Tradisional Menarik?
Indonesia dikenal sebagai negeri dengan kekayaan rempah dan tanaman herbal yang melimpah. Jamu, wedang, hingga teh rempah bukan hanya warisan budaya, tetapi juga memiliki nilai kesehatan yang tinggi. Tren gaya hidup sehat saat ini membuka peluang besar bagi produk herbal tradisional yang dikemas modern dan praktis.
Kombinasi antara kearifan lokal dan inovasi dalam pengemasan membuat bisnis jamu dan teh rempah semakin relevan, terutama di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan pasca pandemi.
Baca Juga: Salon Rumahan Khusus Wanita: Layanan Simpel, Nyaman, dan Terjangkau
Strategi Mengemas Herbal Tradisional Secara Modern
Agar produk jamu dan teh rempah lebih diterima pasar yang luas, terutama generasi muda dan kalangan urban, pengemasan dan branding harus diperhatikan. Beberapa ide yang bisa diterapkan:
- Desain Kemasan Premium
- Gunakan botol kaca, pouch resealable, atau kaleng estetik.
- Sertakan informasi manfaat kesehatan, cara penyajian, serta cerita asal-usul bahan.
- Varian Rasa Inovatif
- Jamu kekinian dengan tambahan lemon, madu, atau sparkling water.
- Teh rempah dengan kombinasi modern seperti cinnamon latte, ginger tea with mint, atau kunyit-collagen blend.
- Produk Siap Saji & Instan
- Sachet bubuk instan (hanya perlu seduh air panas).
- Ready-to-drink (RTD) botol yang bisa masuk ke kafe atau minimarket.
- Branding Lifestyle
- Posisikan produk bukan hanya sebagai obat tradisional, tapi juga bagian dari gaya hidup sehat dan stylish.
- Tampilkan visual yang modern, minimalis, dan instagrammable.
Pemasaran Online & Offline
Untuk menjangkau konsumen, strategi pemasaran harus fleksibel:
1. Pemasaran Online
- E-commerce & Marketplace: Tokopedia, Shopee, Lazada, Blibli.
- Media Sosial: Gunakan Instagram, TikTok, dan YouTube untuk edukasi kesehatan, tips minuman herbal, hingga konten storytelling tentang jamu.
- Website & Blog: Buat brand site dengan konten edukatif dan e-commerce sendiri.
- Kolaborasi Influencer: Gandeng food vlogger, lifestyle influencer, atau ahli kesehatan untuk meningkatkan awareness.
2. Pemasaran Offline
- Coffee Shop & Healthy Café: Tawarkan jamu atau teh rempah sebagai menu tambahan.
- Pameran & Festival Kuliner: Ikut serta di event makanan dan UMKM.
- Gerai Modern & Tradisional: Distribusi ke minimarket, apotek herbal, hingga warung jamu modern.
- Katering Sehat & Corporate: Kerjasama untuk paket jamu/teh rempah sebagai minuman sehat kantor.
Baca Juga: Pelatihan Skill Praktis: Menjahit, Make Up, dan Memasak
Tantangan & Solusi
- Persepsi Jamu = Pahit
→ Solusi: Buat varian rasa yang lebih ringan dan ramah lidah generasi muda. - Persaingan Produk Import (Teh & Minuman Herbal)
→ Solusi: Tonjolkan keunggulan lokal (rempah Indonesia, resep turun-temurun). - Regulasi BPOM & Halal
→ Solusi: Segera urus izin edar, sertifikasi halal, dan klaim kesehatan yang sesuai aturan.
Kesimpulan
Bisnis herbal tradisional berbasis jamu dan teh rempah memiliki potensi besar jika dikemas modern dan dipasarkan secara kreatif. Dengan branding lifestyle, inovasi rasa, serta kombinasi strategi online-offline, produk ini bisa masuk ke berbagai segmen pasar—mulai dari anak muda, pekerja urban, hingga pasar internasional.
Jamu dan teh rempah bukan sekadar minuman kesehatan, tapi bisa menjadi simbol gaya hidup sehat yang membanggakan warisan budaya Indonesia.