Ranukumbolo: Danau Tertinggi yang Diselimuti Mitos. Foto: Travelspromo.com |
Siapa yang tak mengenal Ranukumbolo? Salah satu danau
tertinggi yang ada di Gunung Semeru ini menjadi primadona pariwisata yang wajib
dikunjungi ketika singgah ke Malang. Ranukumbolo berada di ketinggian 2.400
Mdpl dan berada di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Soal panorama, Ranukumbolo memiliki lanskap yang sangat
indah. Sunrise yang mengintip di balik bukit akan memantulkan cahaya danau yang
menguap. Bersantai ditepi danau juga jadi salah satu aktivitas yang sangat
menyenangkan. Ngobrol dengan kawan ditemani angin yang berhembus perlahan. Kita
seperti berada pada negeri dongeng.
Melalui populernya film 5 CM pada beberapa waktu lalu,
Ranukumbolo tak pernah sepi pengunjung. Selalu ada wisatawan yang berkunjung mulai
dari wisatawan lokal hingga mancanegara. Ada yang ingin mencapai puncak
Mahameru, ada pula yang hanya ingin berkemah di Ranukumbolo.
Namun, dari keindahan dan pesonanya, Ranukumbolo adalah
salah satu danau yang diselimuti mitos. Sejarah dan letak geografis bekas
daerah kekuasaan Majapahit juga menjadi salah satu sebab Ranukumbolo kerap
dikaitkan dengan mitos-mitos yang sudah menjadi kearifan lokal bagi warga
Tengger.
Lalu, apa saja mitos yang ada di Ranukumbolo? Berikut
jawabannya.
Air Suci Danau
Ranukumbolo memiliki luas sekitar 24 hektar. Penduduk setempat
percaya bahwa air di danau tersebut merupakan air suci. Ranukumbolo juga
menjadi salah satu tempat ritual adat setempat yang biasa dilakukan oleh warga
Tengger.
Karena dianggap suci, danau Ranukumbolo terus dijaga dari
segala bentuk eksploitasi dan pencemaran. Bahkan pihak pengelola juga membuat
aturan bagi seluruh pengunjung bahwa dilarang untuk mandi, mencuci, dan buang
air kecil di danau. Jika terdapat keperluan seperti mencuci, pendaki harus
mengambil air danau dengan sebuah wadah lalu menjauh sekitar 5 meter dari tepi
danau.
Hal ini dilakukan untuk menjaga kesucian air danau. Saat berkunjung
ke Ranukumbolo, pendaki juga harus tetap menghormati kearifan lokal ini
sehingga Ranukumbolo tetap terjaga dari eksploitasi dan pencemaran.
Tanjakan Cinta
Seperti namanya, tanjakan cinta sangat erat hubungannya
dengan masalah asmara. Tanjakan cinta menjadi salah satu trek yang sangat iconik
di Gunung Semeru. Terletak tepat di sisi barat danau Ranukumbolo, tanjakan ini
punya mitos yang dipercaya penduduk setempat.
Siapapun yang menanjak di Tanjakan Cinta sambil memikirkan
orang yang ia kasihi, maka cinta tersebut jadi kenyataan. Namun saat menanjak
kita dilarang menoleh kebelakang karena akan membatalkan mitos tersebut.
Belum jelas berkembang sejak kapan, namun mitos ini
benar-benar menjadi salah satu daya tarik Gunung Semeru. Percaya atau tidak,
pengunjung harus tetap menghormati kearifan lokal ini dan tidak menjadikannya
sebagai bahan candaan.
Tanjakan Cinta jadi tanjakan paling iconik di Gunung Semeru. Foto: pegipegi.com |
Sosok Penunggu Ranukumbolo
Selain memiliki air yang dianggap suci, Ranukumbolo juga
dipercaya memiliki sosok penunggu. Sosok ini diyakini sebagai dewi yang
mengenakan kebaya berwarna kuning. Dewi tersebut menjelma sebagai ikan mas yang
ada di Ranukumbolo. Hal ini menjadi sebab larangan memancing di danau
Ranukumbolo.
Selain itu, masyarakat Tengger juga percaya bahwa sosok dewi
ini akan muncul pada bulan purnama ditandai dengan uap yang muncul dari danau. Percaya atau tidak, mitos Ranukumbolo ini jadi nilai kearifan lokal bagi masyarakat setempat yang harus dihormati.