Biografi Pengusaha Jacobus Busono
Awal Pura Group tidaklah sementereng gedungnya sekarang. Biografi Jacobus Busono, usahanya unik dibanding pengusaha lain semua bermula toko percetakan kertas. Perusahaan asli Kudus, Semarang, yang kini megah disejajarkan perusahaan nasional lain.
Merintis Bisnis
Bisnis keluarga
Sukses Para Group adalah Jacobus Busono. Kenapa pernyataan ini ditekankan oleh artikel ini. Memang jika dirunut dari tangan dinginnya lah; perusahaan ini menggurita. Kisahnya dimulai dari sang kakek yang memulai bisnis percetakan terlebih dahulu.
Ketika genap dirinya berumur 16 tahun, Jacobus kecil sudah punya mimpinya sendiri. Remaja penuh warna yang memilih melanjutkan sekolah sampai jenjang tertinggi. Dia melanjutkan sekolah ke Concordance HBS atau Hoogere Burger School setingkat SMU.
“Bangsa ini memiliki etos yang kondusif bagi pengembangan teknologi, yaitu sikap sepi ing pamrih rame ing gawe,” ungkapnya.
Didukung sikap tepo seliro, santun, dan taat, menjadikan etos kerja jadi lebih efekti. Namun, Jacobus lantas mengingatkan itu tergantung pemimpinnya. Kita membutuhkan pemimpin kuat tegasnya juga. Pura Barutama lantas berkembang dari cuma 35 karyawan jadi 8.500 karyawan.
Bisnis Awal Pura Group
Sukses Pura Group punya startegi sendiri. Minimnya publisitas membuat perusahaan terlihat “wah”. Padahal sebagai generasi ketigi dirinya sama saja membangun dari nol. Usaha yang dibangun sejak jaman kakeknya tak akan seperti ini tanpa waktu.
“Sombong itu merugikan diri sendiri dan orang lain. Pinta itu relatif. Pemimpin yang baik itu tidak mungkin sombong, pemimpin tidak boleh sombong dengan bawahannya,” jelas Jacobus Busono.
Menjadi sombong berari sulit menerima ucapan orang lain. Padahal mendengar merupakan salah satu cara menentukan keputusan. “Filosofi ini berasal dari proses belajar saya, saya juga pernah sombong, dulu memimpin 200 orang (karyawan) saja setengah mati,” ungkapnya lagi.
Menjadi pemegang tampu kepemipinan. Apakah yang pernah dilakukannya disana. Ia sukses mengepakan sayap ke luar negeri. Berbagai ekspor telah dilakukan lebih dari 40 negara di kawasan Asia, Australia, Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Amerika.