Profil Pengusaha Yudhi Febriantono

Pengusaha asli Bandung ini menceritakan sedikit kisahnya. Kalau sudah bicara passion maka tidak akan ada matinya. Yudhi Febriantono bekerja karena suka senang akan fasion. Tetapi bukan sembarangan fasion dia tengah geluti sekarang. Dia adalah pengusaha muda memulai usaha sejak bangku kuliah
Mulai merintis usaha sejak kuliah. Apa saja dilakoni Yudhi, seperti membuka rental VCD, jualan kembang, bahkan jualan kambing pernah. Sarjana ekonomi Universitas Widyatama ini lantas menemuka passion pada bisnis distro.
Brand Cosmic dirintis sejak 2011 silam dan sudah dapat dibanggakan. Bisnis Cosmic mulai dari membuat kaus, topi, juga termasuk kemeja, sweater, ikat pinggang, sendal, dan jean. Untuk usahanya dia sudah punya 300- 400 agen penjualan tersebar di Jawa, Sumatra, Brunei, Australia, Malaysia, dan Jerman.
Selain itu, Yudhi, juga membuka usaha berbasis konyasi mulai di Surabaya, Cilegon, Serang, Yogyakarta, dan Bandung sendiri. Para agen memperluas pasarnya ke aneka distro lain, yang besar seperti Globe Jakarta dan Chamber Makassar.
Usaha modal dengkul
Sebelum sukses seperti sekarang dibawah bendera PT. Injoynesia. Yudhi berbisnis modal dengkul. Pertama kali membuka usaha, dia nekat membeli kaus golf senilai Rp.3 juta. Memang pria kelahiran Bandung, 2 Februari 1978, nekat tetapi memiliki keahlian dibidang desain. Dia memang dulunya hobi menggambar.
Kalau soal produksi kausnya, dia memberikan tugas kepada pihak lain, dimana ia mendapatkan untungnya Rp.600 ribu. Uang tersebut dijadikan modal awal kembali. Dia menggunakan bahan, mencetak desain, dan selanjutnya dititipkan ke distro- distro lain, contohnya Anonim Bandung, dan berbagai distro di Jakarta.
Keterbatasan dana tidak membuatnya putus asa. Yudhi harus berpikir ekstra kreatif. Ia menambahkan salah satunya mengajak anak SMA magang. Pada saat liburan membuka kesempatan anak muda berkreasi di bidang distro. Selain itu memberikan aneka acara downhill, seperti tur ke Bromo, Bali, dll, juga vespa riding Bandung.
“Kami melakukan semuanya berdasarkan kesenangan (joy). Definisi joy inilah yang diterapkan ke proses berbisnis,” papar Yudhi.
Kenapa berbisnis di Bandung, ya karena dia terlahir dan besar dilingkungan Bandung. Banyaknya factory outlet sedikit memberikan dorongan bagi pria ini. Ada dua hal kenapa dia memilih berbisnis pakaian: Karena Bandung merupakan pusat wisata dan kreatifitas orang Bandung tinggi.
Sebuah gabungan antara kebutuhan besar wisatawan. Dan dengan mudah Yudhi menciptakan aneka produk berkualitas dari sumber daya manusia berkualitas. Harganya Rp.120 ribu sampai Rp.400 ribu, dimana ia mengakui usaha menyasar pasar kelas menengah atas.
“Bandung cepat tumbuh menjadi lahan bisnis yang baik,” jelasnya. Menciptakan komunitas juga menjadi cara jitu Yudhi mengembangkan brand.
Fasion baginya sudah menjadi passion. Besarnya suatu negara terlihat dari perkembangan fasion. Memiliki identitas merupakan cerminan negara kuat. Perubahan fasion mengikuti perkembangan suatu negara.
Sekarang Yudhi telah memproduksi kaus sendiri di Jl. Aceh, Bandung, yang mana menghasilkan 10 ribu potong per- bulan. Tahun 2002, dia meluncurkan brand terbaru yakni Cosmic Girl, yang mana disusul nama Infamous (2004) dan Mighty (2006). Tidak lekas puas tahun 2010 diluncurkan She’ Infamous dan GDB Infamous.
Kalau Cosmic lebih menengah maka Infamous khusus kelas atas. Sementara Mighty digadang buat pasaran kelas bawah. Untuk memperkuat brand dia banyak mengendors tokoh seperti David Naif, Kaka Slank, dan Heru Shagy Dog. Tidak cuma kontrak bisnis Yudhi mengaku memiliki kontak batin ke tokoh endorsnya.
Bagi bapak dua anak ini nama Cosmic harus makin berkibar. Maka pernah ia membuka outlet di Singapura. Sayangnya, outlet disana itu sudah tutup, katanya sih patner bisnisnya kurang bagus. Meski begitu dia sama sekali tidak terpikir akan masuk ke Singapura sebagai brand clothing sendiri.