Cara Budidaya Ikan Baung
Usaha budidaya pembesaran ikan Baung dalam kolam memerlukan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 4-5 bulan. Pembudidaya ikan Baung akan memanen ikan Baung apabila ukuran ikan Baung sudah mencapai ukuran konsumsi dengan bobot rata-rata 200-250 gram/ekor atau sekitar 4-5 ekor per kilogramnya.
Ikan Baung adalah jenis ikan masuk dalam marga Hemibagrus dan suku Bagridae. Persebaran ikan ini sangat luas di India, Tiongkok selatan dan Asia Tenggara. Di beberapa daerah di Indonesia ikan ini memiliki nama lain diantaranya : ikan duri, baong, baon (Melayu), bawon (Betawi), senggal atau singgah (Sunda), tagih atau tageh (Jawa), niken, siken, tiken, tiken bato (Kalteng), dan lain-lain. Ikan baung ini masih berkerabat dekat dengan ikan lele.
Pemilihan Lokasi Budidaya
Lokasi untuk membuat kolam budidaya ikan baung ini sebaiknya memiliki tanah yang berstruktur kuat, dapat menahan air, subur, tidak berbatu dan memiliki sumber kolam air sepanjang tahun dan juga bebas dari pencemaran.
Sebaiknya air memiliki sifat fisika dan kimia seperti memiliki suhu sekitar 26°C-30°C, pH sekitar 4 hingga 9 ppm.
Kontruksi Kolam Budidaya
Budidaya ikan baung dapat dilakukan di kolam tembok atau kolam tanah. Kolam dibuat persegi panjang, bentuk pematang trapesium dengan kemiringan 1 : 1 dan tinggi pematang dibuat sekitar 1,5 hingga 2 meter. Pada bagian atas pematang ditanami tumbuhan air guna menghindari erosi.
Persiapan Kolam Budidaya
Setelah kolam jadi, kolam dikeringkan terlebih dahulu lalu lakukan pengapuran dengan kapur CACO3 untuk membunuh binatang yang membahayakan ikan dan mengurangi derajat keasaman tanah dan juga air kolam. Lakukan pula, pemupukan dasar dengan menggunakan pupuk organik ataupun pupuk anorganik.
Jika semua itu telah dilakukan, selanjutnya isikan air ke dalam kolam, tinggi air minimal sekitar 0,5 meter dengan debit sekitar 10-15 liter per detik per hektar kolam. Namun sebelum air dimasukan dalam kolam, pintu massuk air diberi saringan agar kotoran atau hama masuk ke dalam kolam.
Penebaran Benih Ikan Baung
Setelah air dibiarkan menggenang dalam kolam selama sekitar 1 bulan, benih ditebar. Benih yang ditebar yaitu yang berukuran sekitar 2-3 gram dengan kepadatan tebar benih yaitu sekitar 60 hingga 100 ekor per m2.
Pemberian Pakan
Pakan yang diberikan pada ikan baung yaitu pakan yang mengandung 30% protein, 25% lemak dan 10%-25% karbohidrat. Pakan tersebut dapat berupa pelet, namun selain pelet dapat juga diberi pakan tambahan berupa dedak, jagung, ikan asin dan lain sebagainya yang digiling menjadi satu. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 3 kali sehari yaitu pada pagi, sore dan malam hari.
Perawatan Budidaya Ikan Baung
Lakukan penambahan air pada kolam setiap 3 hari sekali karena volume air akan berkurang disebabkan penguapan. Selain itu kitra juga harus menjaga sirkulasi air lebih bagus diberi kincir dalam kolam.Sumber