Profil Pengusaha Sayfudin Zuhri

Contoh pengusaha sukses bernama Sayfudin Zuhri. Berikut contoh beternak sapi yang inspiratif dari Kabupaten Pasuruan. Sayfudin telah lama menjadi peternak inspiratit bermodal dua sapi. Di awalnya cuma bermodal dua ekor, lambat laun, ia sukses menembus angka 50 ekor berkat ketekunan.
Ia menyebut satu kunci sukses usahanya. Dia selalu yakin kesuksesan itu datang kepada orang yang tidak mudah puas. Dia juga sukses mengangkat harkat- martabat keluarganya. Ayah dari tiga anak ini berhasil membeli rumah sejak muda, kebun, mobil, bahkan terakhir, berangkat Haji.
Usaha Sapi Perah
Prinsip bisnisnya yaitu kebutuhan akan susu sapi akan selalu meningkat tiap tahunnya. Ini bisa dilihat dari tumbuhnya kesadaran akan manfaat susu. Oleh karena sejak sukses melipat gandakan sapinya, fokus usahanya sekarang merambah menjual susu.
Di kota, kita bisa melihat produk olahan susu begitu digandrungi selain susu murni itu sendiri. Ia yang memulai dengan dua ekor sapi. Keduanya lalu terus berkembang dari 2 ekor menjadi 50 ekor sapi. Setiap sapi rata- rata menghasilkan 10 liter susu segar per- hari.
Dari sanalah, ia menjual hasil produksi susu sapinya senilai Rp.3000. Tiap harinya ia mengaku telah mampu mengantongi penghasilan Rp.360.000 per- hari atau sekitar Rp. 10.800.000 per- bulan.
“Dari usaha tersebut sudah cukup memenuhi kebutuhan keluarga,” ujarnya.
“Kesadaran masyarakat kita meminum susu semakin hari semakin baik, itu berdampak bagus bagi peternak seperti kami,” tuturnya. Bagaimana kendalanya? Kendala itu pastilah selalu ada untuk setiap usaha termasuk peternak seperti Sayfudin.
Apa itu? Itu adalah ketika harga susu di koperasi jatuh sekali. Sialnya tak ada jalan pasti keluar dari masalah ini. “Lebih repot lagi jika sapi bunting. Produksi susu pasti turun,” aku Sayfudin.
Menurut Sayfudin situasi itu membutuhkan kreatifitas peternak di dalam memecahkannya. Daripada berkutat bersama masalah pelik seperti harga jual susu tak kunjung ketemu titik temunya, Syafudin memilih mencari pemasukan dari sumber lain atau paling tidak bisa mengurangi biaya perawatan.
Berbekal informasi dari berbagai sumber, belakangan ia rajin mengumpulkan kotoran sapi. Syafudin mendapatkan ilham memanfaatkan kotoran sapi menjadi biogas. Hasil biogasnya kemudian mampu digunakan untuk kebutuhan sendiri seperti penerangan.
Dia menghemat uang senilai Rp.10.000 per- hari. Lainnya, ia mengolah ampas kotoran dari pengolahan biogas itu; kemudian dibuatnya menjadi pupuk kandang. Untuk apa? Sayfudin ternyata menggunakan pupuknya sendiri.
Ia juga berkebun, aktif menanam kopi robustan di sekitar kandang sapinya.
Tanah seluas empat hektar itu benar- benar- disulapnya menjadi sumber penghidupan total. Ini benar- benar kreatif.
Tak heran jika pria setangah baya ini menjadi panutan peternak sapi di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Mulai dari mencari tau bahan pakan, kebersihan kandang, cara memerah susu, dan perawatan sapi agar menghasilkan produk susu berkualitas. Ibarat murid sekolah, Sayfudin juga memegang prinsip bahwa tiap tahun harus naik kelas.
Dia berprinsip tak ingin hanya sekadar menjadi peternak sapi perah. Tidak seperti apa dilakukan oleh kedua orang tuanya atau peternak lainnya di Desa Kalipucung, Pasuruan, melainkan harus memiliki nilai lebih. Inilah tolak ukur menjadi beda tentang hidupnya menjadi seorang peternak.
Dengan keuletan dan motivasinya, tak heran Sayfudin bisa menyerap ilmu itu dengan mudah. Pada tahun ketujuh sejak dia masih menjadi “murid” orang tua, Sayfudin telah memiliki tujuh ekor sapi perah dari modal awal hanya dua ekor.
Dan, keinginan Sayfudin terus maju tak pernah padam. Meski telah memelihara tujuh sapi perah, dia selalu ingin menambah ternaknya lagi. “Padahal, dengan dua ekor sapi perah saja sudah cukup untuk mendukung perekonomian keluarga,” katanya.
Namun tak semua sapi- sapi perahnya dia pelihara sendiri di lahan seluas empat hektar. Karena lahan tersebut dinilai terlalu sempit buat bisa menampung seluruh sapinya, sebagian peliharaan akhirnya dititipkan kepada orang lain.
Melalui sistem bagi hasil, melalui pola kemitraan tersebut, Sayfudin muda mengaku senang karena telah mampu berbagi dengan orang lain. Dia adalah peternak dan pengusaha sukses.
Idenya tersebut baik, dimana kebanyakan, peternak bermitra dengan Sayfudin pun merasa senang karena selain mendapat penghasilan, juga bisa menimba ilmu dari sosok yang dikenal supel ini. Sayfudin pun tak malu membagi ceritanya kepada awak media.