DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP PERIKANAN DI INDONESIA
1. Latar Belakang
Sekarang ini pembicaraan tentang globalisasis semakin marak di bicarakan oleh berbagai kalangan, sebenarnya ada apa dengan globalisasi sehingga pengaruhnya begitu marak di bicarakan dan diekspos oleh berbagai media masa? Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, bud
aya popular, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas – batas negara menjadi bias.
2. Tujuan
Adapun tujuan daripada penulisan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui pengaruh-pengaruh globalisasi terhadap perkembangan perikanan di Indonesia.
2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang aspek-aspek yang mempengaruhi perkembangan perikanan yang berkaitan dengan isu-isu globalisasi.
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengaruh Globalisasi Terhadap Kehidupan Bangsa Dan Negara
Akibat arus budaya global, isu-isu internasional sekarang ini banyak berpengaruh pada aspek politik. Pengaruh itu, meliputi isu tentang demokrasi, hak asasi manusia dan transparansi. Pada aspek sosial budaya muncul isu tentang perlunya sikap Pluralisme dan kelestarian lingkungan hidup. Dalam bidang ekonomi muncul pasar global (Global Market) dan pesaing global, sedangkan di bidang keamanan muncul isu tentang terorisme.
a. Isu tentang demokrasi
Paham demokrasi berasaskan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat. Oleh karena itu, rakyatlah yang memegang kekuasaan tertinggi negara. Demokrasi sebagai sistem politik harus mengikutsertakan rakyat dalam pengambilan keputusan. Semua negara ingin disebut sebagai negara demokrasi. Negara-negara yang belum berpemerintahan demokrasi atau masih mempraktik pemerintahan otoriter banyak dikecam oleh negara lain.
Masalah hak asasi manusia berkaitan erat dengan demokrasi. sekarang ini dunia internasional sangat memperhatikan penegak hak asasi manusia. Adanya berbagai peran, pertentangan, konflik antar bangsa dikarenakan adanya penindasan terhadap hak asasi manusia dan perilaku sewenang-wenang.
Transparansi atau keterbukaan terutama ditujukkan pada penyelenggara pemerintahan negara. Pemerintah yang tertutup tidak akan lama bertahan sebab kemajuan informasi yang telah mampu menerobos berbagai ketertutupan yang disembunyikan pemerintah. Pemerintah yang tertutup juga dianggap tidak demokratis karena tidak adanya pertanggung jawaban publik dan tidak mengikutsertakan rakyat dalam bernegara. Hal ini bertentangan dengan pesan demokrasi. Penyelenggaraan negara di harapkan berlaku terbuka dan transparan terhadap rakyatnya.
d. Isu tentang pelestarian lingkungan hidup
Lingkungan hidup merupakan isu internasional yang ditujukkan kepada negara-negara. Sekarang ini lingkungan hidup yang rusak dapat menjadi ancaman baru bagi umat manusia. Negara-negara yang memiliki kekayaan alam dan hutan dihimbau untuk serius dalam melestarikan lingkungan hidup.
e. Isu tentang Pluralisme
Dalam masyarakat global, hubungan antar manusia akan semakin intensif dan tidak hanya manusia sebangsa tetapi manusia yang berbeda ras, agama, nilai budaya, bahasa dan adat. Sikap menghargai keanekaragaman dan perbedaan sangat dibutuhkan. Apabila suatu bangsa memaksakan nilai budayanya dan tidak menghargai budaya lainmaka hubungan global akan rusak.
f. Isu tentang pasar global dan pesaing global
2. Aspek – Aspek Positif Dan Negatif Globalisasi
Globalisasi merupakan perkembangan yang tidak bisa dihindari dan dicegah. Kemajuan-kemajuan di bidang teknologi komunikasi yang menghasilkan media massa yang canggih mempermudah terjadinya globalisasi. Teknologi informasi dan komunikasi telah menghubungkan manusia seluruh dunia menjadi satu sistem komunikasi. Teknologi telah memperlancar terbentuknya budaya dunia, yakni budaya yang dianut oleh seluruh umat manusia di dunia ini. Budaya tersebut bisa saja berasal dari salah satu bangsa atau ras. Namun, proses globalisasi telah menjadikannya budaya semua orang diperkenalkan secara sistematis dan intensif keseluruh pelosok dunia.
Adapun aspek positif globalisasi, antara lain sebagai berikut :
1. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinterkasi
2. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia untuk berhubungan dengan manusia lain
3. Kemajuan teknologi komunikasi, informasi dan transportasi meningkatkan efisiensi.
Adapun aspek negatif globalisasi antara lain sebagai berikut :
1. Masuknya nilai budaya luar akan menghilangakan nilai-nilai tradisi suatu bangsa dan interaksi dan identitas suatu bangsa.
2. Eksploitasi alam dan sumberdaya lain akan memuncak karena kebutuhan yang semakin besar.
3. Dalam bidang ekonomi, berkembang nilai konsumerisme dan individual yang menggeser nilai-nilai sosial masyarakat.
4. Terjadinya Dehumanisasi, yaitu derajat manusia yang nantinya tidak di hargai karena lebih banyak menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi.
Masyarakat dan bangsa Indonesia perlu mempersiapkan diri agar dapat memenangkan arus globalisasi ini. Tujuannya adalah mendapatkan segi-segi positif dari globalisasi dan mampu menghindarkan diri dari aspek negatif globalisasi. Hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut :
1. Pembangunan kualitas manusia Indonesia melalui pendidikan
2. Pemberian keterampilan hidup (Life Skill) agar mampu menciptakan kreatifitas dan kemandirian
3. Usaha menumbuhkan budaya dan sikap hidup global, seperti mandiri, kreatif, menghargai karya, optimis dan terbuka
4. Usaha selalu menumbuhkan wawasan kebangsaan dan identitas nasional
5. Usaha menciptakan pemerintahan yang transparan dan demokratis
3. Sumber Daya Ikan, Perairan Dan Persaingan Penggunaanya.
Pengguna sumberdaya perairan sangat beragam seperti perindustrian, pertambangan, kehutanan, pariwisata, transportasi, energi dan perikanan. Persaingan yang tajam antar pengguna sumber daya perairan telah membawa dampak yang merugikan bagi perikanan.
4. Permintaan, Penawaran Dan Perdagangan Luar Negeri
Permintaan terhadap produk perikanan di masa depan akan meningkat sebagai konsekuensi pertumbuhan jumlah penduduk, peningkatan daya beli dan kecenderungan perubahan pola konsumsi dari produk peternakan ke produk perikanan.
Permintaan produk perikanan di dalam negeri juga meningkat dan di perkirakan pada tahun depan konsumsikan mendekati atau mencapai tingkat konsumsi ideal sebesar 20,7 Kg/kapita/tahun, yang berarti akan di butuhkan sedikitnya sekitar 5 juta ton per tahun. Dewasa ini tingkat konsumsi ikan di indonesia sangat beragam. Beberapa daerah telah melampaui target ideal, namun banyak daerah yang masih jauh di bawahnya. Selain diperlukan perbaikan sistem distribusi dan pemasaran, juga di perlukan pengembangan kegiatan budidaya ikan terutama jenis ikan yang dapat di jangkau daya beli masyarakat sesuai dengan preferensi di masing-masing wilayah.
5. Komoditas / Produk Perikanan Indonesia
Sumberdaya ikan indonesia memiliki keanekaragaman jenis baik sebagai ikan konsumsi maupun ikan hias dengan nilai ekonomis yang beragam pula. Selama ini beberapa jenis ikan ekonomis tinggi seperti udang, tuna, cakalang, tuna dan ikan – ikan karang seperti kakap, kerapu dan baronang menjadi komoditas utama untuk ekspor. Di masa depan akan lebih banyak lagi jenis ikan yang di ekspor dengan makin berkembangnya pasar dunia.
Produk perikanan selain menghasilkan berbagai produk olahan pangan juga menghasilkan berbagai produk nonpangan sebagai bahan bagi industri farmasi, kosmetik, pakan dan industri lainya. salah satu produk yang perlu di kembangkan adalah senyawa – senyawa alami yang terdapat dalam produk perikanan yang potensial untuk industri ( Biorospcting ) karena mempunyai nilai tambah sangat tinggi.
PEMBAHASAN
1. Dampak Globalisasi Bagi Produksi Perikanan.
Tahun 2008 fenomena globalisasi perikanan mengemuka. Berlakunya EPA 1 juli 2008 lalu membuat bea 51 produk perikanan kita ke jepang menjadi nol. Ini semula pertanda globalisasi semakin menguat. Namun globalisasi perikanan juga bermasalah. Pertemuan World Trade Organization (WTO) di Jenewa yang gagal juga terkait dengan perikanan. Begitu pula krisis finansial global memporak-porandakan perdagangan perikanan. Pertanyaanya : bagaimana globalisasi perikanan terhadap Indonesia? Globalisasi perikanan minimalnya mempunyai tiga isu.
2. Dampak Globalisasi Bagi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan.
Selain hal di atas globalisasi juga mempengaruhi pengelolaan sumberdaya perikanan. Baik negara sedang berkembang maupun negara miskin di tuntut untuk tunduk pada aturan – aturan internasional tentang bagaimana mengelola sumber daya supaya lestari, kalau tidak mau di tuduh melakukan IUU (Ilegal unregulated, andUnreported) fishing, termasuk di dalamnya pencurian ikan dan tangkapan yang tidak di laporkan. Nilai IUU Fishing di dunia kini nilaimya mencapai 15 milyar USD. FAO mencatat sekitar 30 % hasil tangkapan ikan – ikan tertentu di dunia tergolong IUU Fishing. Di Afrika bisa mencapai 50 %. Di Uni Eropa (UE), IUU masih berlangsung karena bias menghemat 20 % produksi daripada praktek yang legal. Saat ini Uni Eropa yang paling bergencar membasmi karena ternyata 95 produk impor Uni Eropa berasal dari IUU Fishing. Karena itu Uni Eropa menerapkan UE Catch Certification Scheme yang akan mengontrol produk – produk ikan yang masuk ke pasar Uni Eropa.
3. Dampak Globalisasi Bagi Ekonomi Perikanan.
Pada tahun 2007, ekspor produk perikanan dunia mencapai 93 milyar USD dan tumbuh sekitar 9 % dan kontribusi negara sedang berkembang (NSB) dan negara miskin (NM) sama, yakni 50-50. Negara sedang berkembang menikmati penerimaan bersih sekitar 25 milyar USD dari ekspornya. Pasar dunia terbesar Uni Eropa (42,3%), Jepang (15,6%), dan Amerika Serikat (15,6%), yang totalnya mencapai 73 %. Perdagangan di prediksi terus meningkat seiring tren peningkatan konsumsi ikan/kapita, yang dalam kurung waktu 30 tahun meningkat dari 11,5 kilogram/kapita/tahun menjadi 17 kilogram/kapita/tahun. Namun kita saat ini sudah ketinggalan dari Thailand dan Vietnam. Ekspor Thailand sudah lebih dari 4 milyar USD, Vietnam 3,7 milyar USD (2007) dan kita baru sekitar 2,5 milyar USD. Kini Uni Eropa, Jepang dan Amerika Serikat sama-sama menerapkan syarat yang makin ketat, karena terkait dengan keamanan pangan (Food Safety).
Kiriman,Yunias Sondoro