Profil Pengusaha Rio Aditya
Kisah wirausaha berikut patut kamu ikutin. Berprofesi guru SD jadi petani anggur dan menghasilkan. Ia bernama Rio Aditya. Dia berawal menggemari buah anggur. Bermula senang makan sampai ingin dia budidayakan. Banyak pengusaha makanan memang terinspirasi akan makanan kesenangan ini.
Guru SD jadi petani ini merupakan warga Yogyakarta. Dari info Youtube Jaritani, Rio terobsesi memiliki kebun anggur sendiri di rumah. Kan tanaman tersebut dapat ditanam merambat ke atas. Tampak bagus kalau dijadikan bagian pekarangan rumah.
Jadi Petani Anggur
Terobsesi menanam anggur namun banyak orang pesimis. Pasalnya iklim dianggap tidak mendukung Rio menanam anggur. Sekampung ketawa melihat prilaku guru tersebut. Mana mungkin tanaman anggur akan tumbuh di wilayah kampung mereka.
“Tanam anggur itu awalnya cuma iseng, enggak ada niatan apa- apa,” tambahnya. Dia senang makan anggur. Sayang kalau dia beli mahal- mahal buat dimakan. “Tapi saya ternyata nanem jadi bahwa tawa masyarakat,” dia mengenang.
Iklim bantul memang panas tidak cocok. Karakter tanah berpasir membuat cemooh makin ganas. Tapi ia malah cuek ingin membuktikan mereka salah. Dengan tekun ia mempelajari kharakteristik anggur. Ia terutama mencoba memahami budidaya di daerah panas.
Katanya anggur tumbuh di kawasan Eropa bersuhu dingin. Padahal dia mempalajari anggur berbuah disuhu panas. Ada tempatnya panas di Eropa dan tumbuh. Rio makin banyak mempelajari. Dia lalu berupaya sampai dua tahun tanpa lelah.
Ia semakin yakin membudidaya anggur di Bantul. Bermula teras rumah kini kebun anggurnya sudah terkenal. Disebut menjadi destinasi wisata ketika datang ke Bantul. Tempat tinggal Rio namanya Desa Plumbungan, Bantul, Yogyakarta, kini dikenal sebagai kampung anggur.
Itu bermula ketika ibu- ibu PKK tertarik pekerjaan Rio. Mereka ingin mengembangkan anggur dan memberinya biji. Jangan salah sangka buah anggur miliknya cuma hiasa. Itu merupakan jenis anggur ninel, yang dikenal ditanam di dataran Eropa.
Rasa anggur cenderung lebih manis. Warnanya lebih merah hingga sedap dipandang mata. “Awalnya dari ibu- ibu PKK yang memprakarsai (budidaya anggur besar- besaran),” imbuh guru SD ini. Bibit yang ditanam Rio sengaja disebarkan ibu- ibu.
Bibitnya dibagikan sebagian besar warga Plumbung. Bibit sengaja dibagi gratis. Dari semula peternak lele kemudian warga menjadi pengusaha anggur. Dulu Rio dicemooh, sekarang banyak orang malah ikutan menanam anggur.