#Pugur – #Jualan Sarapan Cepat Saji: #Bubur, #Nasi Uduk, dan #Lontong untuk Pekerja & Mahasiswa – Di tengah rutinitas pagi yang serba cepat, banyak pekerja dan mahasiswa sering tidak sempat menyiapkan sarapan di rumah. Kondisi ini membuat mereka mencari pilihan makanan yang #praktis, cepat, dan terjangkau sebelum memulai aktivitas. Inilah yang menjadikan jualan sarapan cepat saji seperti bubur ayam, nasi uduk, dan lontong sayur sebagai #peluang usaha yang selalu dicari dan memiliki pasar harian yang stabil.
Baca Juga: Kopi Susu Literan & Cold Brew Rumahan: Tren Anak Muda yang Bisa Jadi Peluang Bisnis

Mengapa Bisnis Sarapan Menjanjikan?
Sarapan adalah kebutuhan dasar yang sering terlewatkan oleh banyak orang, terutama pekerja kantoran dan mahasiswa yang punya rutinitas padat sejak pagi. Kesibukan membuat mereka mencari makanan praktis, cepat, dan terjangkau. Di sinilah peluang besar terbuka bagi bisnis sarapan cepat saji, seperti bubur ayam, nasi uduk, dan lontong sayur.
Makanan ini tidak hanya murah meriah, tetapi juga sudah melekat dalam budaya kuliner masyarakat Indonesia. Hampir di setiap daerah, menu tersebut jadi pilihan utama untuk mengisi perut sebelum beraktivitas.
Kelebihan Produk Sarapan Cepat Saji
- Cepat & Praktis – Penyajiannya bisa langsung disantap tanpa menunggu lama.
- Harga Terjangkau – Cocok untuk kantong mahasiswa dan pekerja.
- Menu Familiar – Tidak perlu edukasi pasar karena semua orang sudah mengenal bubur, nasi uduk, atau lontong.
- Bahan Mudah Didapat – Beras, santan, ayam, tempe, tahu, serta bumbu dapur tersedia di pasar tradisional.
Baca Juga: Produksi Makanan Ringan Unik: Tren Snack UMKM yang Semakin Digemari
Strategi Jualan Sarapan
- Lokasi Strategis
Tempatkan usaha di dekat kampus, kos-kosan, perkantoran, atau jalan yang ramai dilalui orang berangkat kerja. - Penyajian Cepat & Higienis
Gunakan kemasan praktis seperti kotak kertas atau bungkus daun pisang agar ramah lingkungan. - Jam Operasional Tepat
Buka sejak pukul 05.30 – 10.00 pagi, sesuai kebutuhan target konsumen. - Variasi Menu
Tambahkan pilihan lauk seperti ayam goreng, telur balado, tempe orek, sambal, atau kerupuk agar pelanggan tidak bosan. - Promosi Sederhana
- Gunakan media sosial (WhatsApp, Instagram, TikTok) untuk menawarkan menu harian.
- Berikan promo paket hemat untuk mahasiswa.
- Sediakan layanan pesan antar untuk area sekitar.
Perhitungan Sederhana Potensi Omzet
Misalnya harga seporsi nasi uduk Rp10.000. Jika mampu menjual 100 porsi per hari, omzet harian bisa mencapai Rp1.000.000. Dalam sebulan, omzet kotor mencapai Rp30 juta. Setelah dikurangi biaya bahan baku, sewa tempat, dan tenaga kerja, keuntungan bersih tetap menarik untuk bisnis kecil menengah.
Baca Juga: Kemitraan Usaha Pertanian (Bibit & Alat Tani): Model Franchise untuk Petani Lokal
Kesimpulan
Bisnis sarapan cepat saji seperti bubur, nasi uduk, dan lontong adalah peluang usaha yang selalu dibutuhkan masyarakat. Dengan strategi tepat, penyajian higienis, dan lokasi strategis, usaha ini bisa mendatangkan keuntungan stabil setiap hari.
Bagi pekerja dan mahasiswa, sarapan adalah kebutuhan. Bagi penjual, sarapan adalah peluang bisnis harian yang tidak pernah sepi.