Profil Pengusaha Yohan Tirtawijaya

Pendidikan Wirausaha
Richard Gare sukses memerankan seorang arsitek yang mempersentasikan sebuah maket. Terinspirasi, ia memilih untuk menjadi seorang arsitektur. Film itulah yang membawanya kedunia arsitektur. Yohan memastikan langkahnya ke ITB, mengambil jurusan arsitektur.
Tenaga arsitek terkena imbas karena sepi proyek. Bahkan temannya yang baru lulus rela bekerja apapun asal bisa bekerja. Beruntung ketika itu ia memiliki kesempatan bekerja di perusahaan asing. Dia ditugasi oleh perusahaan menggarap proyek Hotel Chedi.
Pengalaman yang membuatnya mengenal proses produksi sebuah kantor konsultan arsitek; merasa telah cukup pengalaman, ia memutuskan membangun usaha sendiri.
Yohan memberanikan diri membuka biro konsultan arsitek sendiri. Sayembara gereja GKI Anugrah di Jalan Protokol Bandung menjadi proyek pertama yang bisa dijadikan momentum bagi usahanya yang masih sangat awal.
Modal konsultan Genesis ternyata bukan cuma tekat. Dalam setahun buka, perusahaan kecilnya hanya menyelesaikan beberapa proyek desain rumah tinggal. Angka proyeknya pun bisa dihitung dengan jari.
Mimpi Usaha Sendiri
Apakah jalan yang ditempuhnya sebagai wirausahawan sudah benar. Namun Yohan kemudian terus menguatkan tekad bahwa brand Genesis yang sudah dikibarkannya harus terus maju. Dimulailah pengembangan usaha dengan membuat sendiri produksi mebel serta konstruksi bangunan.
Yohan melanjutkan studi S2 di Prasetya Mulya Bussiness School setiap malam. Targetnya adalah melengkapi ilmu dasar arsiteknya dengan kemampuan manajemen bisnis yang memadai. Dari benih yang ditabur, dia pun memanen hasil.
Walau semakin maju usahanya namun Yohan tak lantas berpuas diri atas segala apa yang didapatkan. Dia menilai kesuksesan adalah seperti anak tangga. Jika sudah berhasil menaiki satu maka, jangan lupa kamu masih ada anak tangga lainnya yang juga harus dinaiki.
 
        


