Profil Pengusaha Robert Armstrong

Bisnis cepat entrepreneurship bercerita tentang nenek. Cerita kue buatan nenek terkenal menghasilka uang. Ada seorang cucu berkata pada neneknya, “Grammy (nenek), aku akan membuat jutaan dollar dari kue- kue ini suatu saat…,” ujar pengusaha muda ini.
Menjalani entrepreneurship memeng tidak mudah. Memang belum jutaan, tapi menuju kesana, ini adalah kisah seorang entrepreneur asal Selma, Alabama. Namanya Robert Armstrong, suatu ketika disaat berumur belasan tahun, di acara keluarga, ia mempunyai dua tujuan utama.
Pertama, Robert ingin sekali mengalahkan sepupunya, lewat kue kering resep dari neneknya; sebuah perlombaan wirausaha. Mereka berdua bertaruh yang kalah harus membayar, membersihkan kamar selama waktu lama.
Beberapa tahun kemudian, bergelar sarjana bisnis, pengusaha muda 28 tahun ini menemukan bahwa kue itu bukan sembarang kue. Dia yang selesai berkuliah di University of Alabama sadar, tak pernah berpikir akan masuk ke bisnis kuliner.
Sebuah ilham ketika ia menemukan rasa enak itu kembali. Inilah bisnis yang telah diyakininya akan sukses besar. Nama bisnis cepat entrepreneurship ini G Mommas Cookies. Walaupun terbilang baru bisnis Robert menjual lumayan banyak.
Prospek Bisnis Cepat Entrepreneurship
Dia kemudian merubahnya menjadi bisnis mernama G Mommas Cookies, produk yang kemudian dijual di toko- toko grosir, apotik, dan toko- toko hadiah di sepanjang Alabama dan Southeast.
G Mommas Cookies memiliki dua rasa untuk sekarang, Chocolate Chip Pecan and Buddascotch Oatmeal flavors. Sebenarnya setelah lulus belajar membuat kue bukan hal terakhir dipikirkannya. Ia mengikuti satu pekerjaan yang tak menginspirasi, seorang salesman, di Birmingham, Alabama.
Hingga ia mendengar cerita ketika bersama sang nenek. Robert kemudian membagikan cerita itu kepada kita. Kenangan sebelum kepergiannya.
“Saya berkata, “Grammy, saya akan membuat jutaan dollar dari kue- kue ini suatu saat,” sang nenek hanya tertawa. Dia berpikir cucunya begitu lucu. Tetapi candaan itu dibuktikan oleh Armstrong menjadi nyata.
Tak menyarah akhirnya dia sukses membuat kue pertamanya bersama sang nenek. Dengan peralatan dasar membuat kue dan sebuah oven di sebuah dapur yang terabaikan, ia membangun bisnisnya. Dengan bendera Selma Good, perusahaan yang bekerja di sebuah gudang tua.
Meski belum sukses menghasilkan jutaan dollar, dia tetap mengerjakannya, meski awalnya cukup rumit. Dia memulai bisnis di tahun 2009 tapi harus berjuang keras. Dia memanggang kue itu sendiri di sebuah dapur di sebuah restoran yang terbengkalai. menawarkan kue- kue itu.
Dia mulai mengirim kue ke beberapa retailer kecil. “Beberapa hari saya pergi tidur jam 3 pagi dan memanggang sampai pukul 11 malam,” katanya. “Aku sedang membuat $ 5 per jam, mungkin,” jam kerja yang panjang tapi bisnsinya tak bekerja semestinya.
Kehilangan kepercayaa, ia memutuskan menggantung apronnya di 2011 dan memilih beberapa pekerjaan. Salah satunya yaitu kembali menjadi salesman menjual alat GPS, dan terakhir menjual daging.
Entrepreneur Muda Penuh Harapan
Lain waktu, Robert membuat sebuah website untuk perusahaan untuk marketing. Salah satu anggota keluarga ikut membantu keuangan Armstrong, memberinya satu kredit di sebuah bank lokal. Dari kredit baru tersebut dimulailah bisnis kue miliknya kembali.
Masih dengan nama dan produk yang sama, dia mulai mencari kontrak untuk para pembuat kue lain untuk membuat kue dan akhirnya menetap di satu tempat di Pennsylvania.
Di situlah semua G Mommas Cookies saat dipanggang dan dikemas, meskipun tujuan Armstrong adalah untuk membawa produksi kembali ke Selma satu hari nanti. Sementara itu ia mencari koneksi untuk masuk ke beberapa toko baru, kegigihannya terbayar lunas, akhirnya.
“Saya selalu berkata pada diriku sendiri aku akan kembali ke cookies,” katanya.
Ada juga butterscotch oatmeal, produk kreasi Armstrong dan neneknya dikembangkan bersama-sama untuk bisnis. Armstrong memperkirakan bahwa dia sukses menjual sekitar 9.000 kantong cookies per kuartal. Dia mengatakan dia belajar banyak melalui pasang surut bisnisnya.
Hari-hari awal penuh dengan trial and error saat ia bekerja untuk mendapatkan resep kue tepat untuk produksi skala besar dan kemasan. Baru- baru ini, dia sirius memastikan pembuat kue yang telah dikontrak untuk mempertahankan rasa asli dan tekstur.
Melalui itu semua, dia kembali teringat nasihat neneknya, yang terinspirasi dia untuk bertahan. Dia meninggal musim panas lalu tetapi tidak sebelum dia melihat cucunya peluncuran bisnisnya. “Dia adalah pemberi semangat terbesar saya,” kata Armstrong. Dia juga telah memberinya perspektif.
“Jika hal ini jatuh pada wajah, itu akan baik-baik saja,” katanya. “Saya akan mendapatkan pekerjaan dan harus menggali keluar dari utang, tetapi ini akan menjadi OK.”