Profil Pengusaha Samuel Franklyn
Tidak mau terpuruk Samuel Franklyn memilih bekerja. Lumpuh tetapi masih semangat kerja, inilah kisahnya yang mengharukan. Dimana baru saja penulis mendengar ia telah meninggalkan dunia. Kominfo pun datang untuk belajar darinya, inilah inspirasi bagi wirausaha muda bidang IT.
Siapakah Sameul Frankly programer yang pantan untuk menyerah?
Suatu hari karyawan Galileo Indonesia ini tengah berangkat ke kantor. Pria 47 tahun ini tidak akan menyangka akan mengalami masalah. Tahun 2010 silam, dia terjatuh dari motornya karena satu hal, hingga punggungnya menyentuh aspal.
Disaat terjatuh punggungnya cedera tetapi diluar dugaan semua. Dari kecelakaan itu dia mengalami cedera berat di punggung. Syaraf tulang belakangnya bermasalah hingga lumpuh. Menurut dokter tulang belakangnya tak mampu menahan beban tubuhnya.
Samuel yang dirawat selama empat bulan di RS intensif. Programer yang akrab dipanggil Sam ini mengaku. Dia sama sekali tidak merasaka sakit dari punggungnya. Sepulangnya dari Rumah Sakit ia bahkan sempat bekerja kembali.
Contoh Wirausaha Muda
Beberapa hari berselang tubuhnya terasa aneh dari biasanya. Dia merasa lemas hingga tidak mampu berdiri. Ia pun dilarikan ke rumah sakit untuk diperiksa. Sam dibantu temannya untuk dibawa ke Rumah Sakit Royal Taruma, Jakarta Barat, lantas apakah yang diderita Sam?
Ia pun mendapatkan scan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Apa yang diderita Sam sampai dia tidak bisa bangun. Masalah pada sarah tulang belakangnya butuh penelitian lebih lanjut. Sayangnya, pada waktu itu dia tidak jadi, karena Sam memiki berat badan 150 kg hingga tak muat MRI.
Alhasil Dokter hanya mampu memberikan obat pereda rasa sakit. Beberapa obat lain juga diberikan kepadanya. Namun tidak ada perubahan bahkan semakin terasa sakit. Pernah rasa sakitnya tiba- tiba muncul hingga membuatnya berhalusinasi.
Ia membayangkan seorang wanita cantik tengah mendekatinya. Di atas padang rumput yang hijau dia bersama wanita itu. “…indah banget deh. Terus ada perempuan cantik ngulurin tangannya ke saya. Tapi saya belum mau mati jadi saya enggak pegang tangannya,” ia menjelaskan.
Bekerja di Galileo terpaksa dipindahkan ke rumahnya. Lumpu tetapi masih semangat kerja hingga akhir. Ia yang lumpuh memutuskan mengundurkan diri selepas 6 bulan. Sam memilih berwirausaha bersama dengan temen- temannya.
Sembari menjalankan wirausaha dia membuat aneka hal. Dari program software hingga desain untuk perusahaan. Tahun 20014, Sam kembali dipercaya Galileo, melamar pekerjaan kembali dan mendapat pekerjaan kontrak selama 6 bulan per- Agustus 2014.
Sam masih semangat bekerja di rumahnya sambil tiduran. Menjalankan wirausaha ia bermodal satu buah laptop dan dudukan khusus. Alat penyangga laptop untuk tiduran yang dibuat oleh teman dekat Sam, Arif Christianto.
Sam adalah seorang programer senior di bidang IT. Hidupnya tidak bergelimang materi hingga ia sulit diobati. Karena tubuhnya yang gemuk membuatnya susah di MRI. Kalau dioperasi juga akan sulit karena tidak ada meja bedah yang menampungnya. Jalan satu- satunya membawa Sam ke luar negeri untuk dioprasi.
Tetapi apa daya Sam bukanlah orang berkecukupan materi. Alhasil dia hanya mampu mencari- cari cara pengobatan alternatif. Sambil tetap tersenyum dia bercerita mengenai seorang sinsei yang jago. Ia bisa mengobati penyakit seperti dirinya tanpa harus dioprasi.
“Ada sinsei saolin yang katanya jago mengobat patah tulang seperti gue. Cuma karena tulang gue keburu nyambung, katanya dia harus dipatahin lagi… katanya harus dipatahin dulu. Gue lagi mikir- mikir,” jelasnya sambil tertawa.
Kabar duka terdengar menyebar di postingan Facebook dua tahun lalu. Programer senior yang itu telah dipanggil Tuhan YME.