Mak Nyus Bondan Winarno Jurnalis Merangkap Pengusaha

Biografi Bondan Winarno

 
Bermula menjadi jurnalis merangkap pengusaha. Mak Nyus Bondan Winarno ternyata adalah pemilik beberapa usaha. Dia mendirikan kafe kopi bernama Koptiam Oey. Konsepnya sangat jadul bahkan dalam branding nya. 

Sosok Bondan Winarno mungkin telah meninggal dunia. Namun telah meninggalkan legasi, baik di jurnalisme sampai aneka bisnis. Beliau meninggal pada 2017, tepatnya jam 9:05 WIB di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta. 

Bondan telah menemani masa kecil kita bersama slogan asiknya. Berikut karir Mak Nyus Bondan Winarno sepanjang masa.

Merangkap Pengusaha

Pria kelahiran Surabaya, 29 April 1950, dimana sudah aktif menulis lepas. Karya tulisnya telah lama menghiasi aneka media cetak. Pernah pula bekerja menjadi juru potret di Pusat Penerangan Hankam pada 1969- 1970.

Dia kemudian hijrah, lantas bekerja menjadi Creative Director Marklin Advertising pada 1973- 1974. Karir Bondan bagus kemudian diangkat Account Executive Intervista di 1974. Ia melonjak karirnya sampai jadi Advertising Manager PT. Union Carbide pada 1975- 1979.

Pak Bondan juga menjadi Sekjen International Advertising Association. Dia pernah menjadi Manajer PT. Sinar Kasih 1979- 1983, Direktur Utama PT. Mitra Balita 1983, pengasuh rubrik Tempo dan Wakil Pimpinan Redaksi Majalah SWA pada 1985.

Bondan banting stir menjadi pengusaha sejak 1987- 1994. Alumni Universitas Diponegoro yang buka tempat minum kopi. Namanya Kopitiam Oey dimana mengusus tema tempat jadul. Ada tulisan yang menarik berjudul Koffie Ko’ Mihil, berisi alasan Bondan membangun bisnis ini.

Intinya dia inginkan tempat nyaman tidak mahal. Namun layaknya usaha harus memilik untung biar terus maju. Tetapi mereka menjual kopi masuk akal tidak kemahalan.Pak Bondan berharap semua bisa merasakan biji kopi pilihan asli Indonesia.

Harga bersahabat cocok buat nongrong anak muda. Kini outletnya telah bersebar sampai keluar kota. Dimana kesemua merupakan cabang kemitraan. Sisanya cabang Jalan Sabang, Tune Hotel Pasa Baru, Bandung dan Sentul City, merupakan cabang miliknya.

Dia pernah bekerja sebagai Presiden Ocean Beauty International, perusahaan makanan laut Amerika Serikat. Nama semakin menanjak begitupula bisnis ketika masuk televisi. Bondan menjadi pembawa acara kuliner Wisata Kuliner sejak 2002- 2012.

Bondan juga menjabat komisaris independen PT. Tiga Pilar Sejahtera sejak 2009. Dia termasuk yang dapat menggabungkan karir dan bisnis. Pak Bondan memiliki pengalaman panjang bidang kuliner. Ia selain pecinta kuliner, pemrihati, dan merangkap pakar.

Dia menuturkan 10 kunci sukses bisnis kuliner (Liputan 6):

1. Tau komponen harga

Kamu harus mengetahui komponen harga. Caranya pertama adalah kemampuan kamu manajemen keuangan. Termasuk harga harus tau kapan cabai naik, menyimpan stok bahan, dan ditulis jangan kamu awang- awang.

2. Tetapkan peran kamu

Dalam usaha hindari peran berganda agar tetap fokus. Kamu harus tetapkan peran, apakah akan jadi koki atau manajer.

3. Pemilihan lokasi

Tentukan lokasi hingga mudah dijangkau konsumen banyak. Walau banyak bisnis kuliner terpelosok tetap menarik banyak pembeli. Bondan mengatakan bila kamu pemain baru jangan. Kamu jangan pakai anomali menggunakan hal sukses orang lain.

4. Menetapkan sasaran konsumen

Perhatikan kriteria pelanggan kamu targetkan. Untuk pekerja kantoran maka pelaku usaha harus siap menyesuaikan harga. Buat pegawai kantor dibutuhkan kecepatan, makanan harus menyenangkan dan cepat disajikan karena waktu istirahat terbatas.

5. Perbaiki pemasaran

Pemasaran merupakan kunci sukses berwirausaha.

6. Kehadiran digital

Kalau pembeli memfoto disaat makan atau setelah makan. Maka akan menyusul 10- 20 orang teman pembeli ikut makan.

7. Menawarkan menu dibawa pulang

8. Memberikan pelatihan sumber daya manusia

9. Memberikan kupon dan promosi

Berikan kupon salah satu cara efektif untuk menarik pelanggan

10. Memperlakukan pelanggan raja

Artinya selalu puaskan pelanggan kamu.

Selamat jalan Pak Bondan Winarno, semoga diterima semua amal ibadahnya dan tenang di sisi Nya selalu.