Makanan Alami Belut

Makanan Alami Belut – Seperti yang kita semua tahu bahwa belut termasuk dalam kategori hewan pemakan daging atau karnivora. Akan tetapi berbeda dengan hewan karnivora yang lain, belut merupakan binatang pemakan daging yang pasif. 

Disebut pasif karena biasanya belut hanya menunggu mangsanya dengan cara membuat lubang di lumpur. Jika ada mangsa yang melewati lubang persembunyiannya maka dengan pelan dan sigap belut akan segera menangkap mangsa tersebut dengan mulutnya, kemudian menelannya hidup-hidup. 

Untuk mencerna mangsa yang dimakannya, belut memerlukan waktu sekitar 2-3 hari. Lama juga ternyata, sangat berbeda dengan beberapa jenis ikan lain seperti lele, mujair, koi dan kawan-kawan. Jenis ikan-ikan tersebut mampu mencerna makanan dengan cepat.

Salah satu sifat atau kebiasaan belut adalah biasanya aktif pada waktu malam hari dan tidur di siang hari. Walaupun pasif tapi jika dalam beberapa hari belut tidak mendapatkan mangsa maka biasanya belut akan keluar dari lubang persembunyiannya pada malam hari untuk lebih aktif mencari mangsa. 

Mangsa yang dimakan belut dewasa dapat berupa cacing, ikan-ikan kecil, seperti ikan cethol, blending, cere atau anak-anak ikan dan serangga. 

Sedangkan nak belut yang masih kecil dan berukuran kurang dari 10 cm, biasanya belum dapat memakan makanan yang kasar. Umumnya anak belut hanya mampu memakan makanan berupa jasad renik atau zooplankton.

Untuk memberi makanan alami pada belut yang dibudidayakan sebenarnya cukup variatif dan mudah didapat. Beberapa makanan alami belut yang dapat dibudidayakan antara lain:

Cacing sutera biasa digunakan sebagai pakan benih belut. Cacing sutera memiliki warna tubuh merah darah dengan panjang 1–3 cm, bentuk seperti rambut dan biasa hidup berkelompok/berkoloni. Cacing sutera merupakan pakan alami terbaik seperti cacing tanah (lumbricus rubellus).

Makanan belut lainnya adalah bekicot. Hewan ini sangat mudah ditemukan. Sama seperti makanan lainnya, bekicot mengandung nutrisi yang sangat tinggi. Kondisi kering protein 54,29 % – 64,5%, lemak 4,18%, karbohidrat 30,45%, fosfor dan kalsium.

Dalam kondisi segar, keong memiliki protein 12 %, kalsium 217 mg, rendah kolesterol, 81 garam air dalam 100 gram keong dan sisanya mengandung energi, karbohidrat dan posfor. Sedangkan jika kondisi kering kandungan protein 57,76%. Kandungan tersebut sangat baik untuk perkembangan belut.

Cacing tanah merupakan salah satu pakan alami terbaik, yang memiliki nilai protein yang sangat tinggi. Anda bisa menggunakan pakan berupa cacing tanah. Pakan ini dapat diperoleh dengan mudah di sekitar tempat Anda.

Bukan hanya mudah untuk didapatkan, cacing tanah juga terkenal mempunyai kandungan gizi yang banyak utamanya protein. Dapat dikatakan cacing inilah makanan terbaik untuk belut yang berasal dari alam.

Kecebong atau berudu merupakan anak kodok yang sering dijumpai pada kubangan air. Anak kodok yang digunakan untuk pakan belut merupakan jenis katak hijau.

Meskipun merugikan bagi manusia karena bisa menyebabkan penyakit kulit, kutu air menjadi sumber pakan belut. Kutu air bisa Anda dapatkan pada genangan air yang terlihat subur atau lewat pembudidaya. Untuk mendapatkan kutu air dari alam, Anda perlu mengambilnya dengan cara diserok menggunakan kain strimin.

Belatung yang diberikan harus hidup. Oleh karena itu, lebih sulit mendapatkan belatung hidup dari alam ketimbang membelinya langsung di tempat budidaya. Anda juga bisa membudidayakannya sendiri untuk menghemat biaya pakan. Budidaya belatung bisa dilakukan menggunakan ampas tahu, tepung ikan asin, dan pupuk urea.

Jangkrik bisa digunakan sebagai pakan belut, karena mengandung protein yang juga sangat tinggi. Kandungan protein dalam jangkrik adalah sebanyak 67,7 %, lemak sebanyak 23,2% dan karbohidrat sebanyak 5,86%. Selain mengandung nutrisi makro lengkap, jengkrik juga kaya akan asam amino.

Itulah informasi tentang makanan alami belut, mudah-mudahan bisa bermanfaat dan menambah wawasan Anda, Selamat mencoba !