Profil Pengusaha Saleh Husin
Kisah mantan Menteri Saleh Husin. Dia bermula pengusaha kecil. Saleh bukanlah anak orang kaya. Anak ke 3 dari 7 bersaudara, Saleh terlahir dari keluarga miskin dengan ekonomi pas- pasan. Ibunya Hj. Ma Aket hanya seorang pembuat kue, sedangkan ayahnya, H. Husin L adalah seorang nelayan.
Saleh kecil tetap bersemangat menatap masa depannya. Usaha pertamanya yaitu membantu ibunya berjualan kue dan ikan hasil tangkapan sang ayah. Bekerja dan bersekolah itulah kegiatan yang dilakukan pria kelahiran Rote, 16 September 1963 ini.
Merintis Bisnis
Sejak kecil sudah bekerja keras. Sejak SD sampai kelas 3 SMP Negeri-1 Baa, Rote, dia bersekolah sambil berdagang kue dan ikan dari 1974- 1978. Pada saat melanjutkan sekolah di SMA Palapa Kupang, ia mengejar mimpinya menjadi tentara.
Selepas lulus segera Saleh mendaftar Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri). Hanya saja diseleksi terakhir ia gagal, ini semua karena mata kanannya yang terganggu.
Tak patah arang, ia tetap melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Karena cerdas maka biaya kuliahnya pun ditanggung negara. Ini sedikit membantu kedua orang tuanya. Hal lain dilakukan untuk membantu jalannya keuangan keluarga ialah dengan ikut bekerja.
Saleh diketahui pernah bekerja di rumah kediaman keluarga Henuhili. Pada saat itu dia diterima dengan baik untuk bekerja disana. Tak diketahui persis apa yang dikerjakan, namun dia bekerja tak mengenal lelah.
Bukti kerja kerasnya dan pantang menyerah, ialah ia berani ikut tes Akabri untuk yang kedua kalinya pada 1984. Lagi- lagi tes kedua inipun gagal, karena penyebab yang sama. Mungkin bukan takdirnya menjadi seorang Akabri pikir Saleh.
Di perjalanan ia akhirnya memilih berbisnis sendiri. Melalui bisnis pula dia bisa bertemu banyak orang hebat, membangun koneksi. Pertama kali berbisnis hanya bermodal Rp.500 ribu dari sang ibu di 1986- 1988. Dia menjelma menjadi pengusaha kecil. Bisnisnya kala itu hanya usaha pembuatan banner.
Karena pergaulan yang baik, Saleh Husin banyak dibantu teman- temannya baiknya, yaitu Firman Setiabudi anak dari Try Sutrisno (saat itu menjabat sebagai Pangdam v Jaya ),Nanan ( anak dari Megawati Soekarnoputri ), Ferdi Hasan ( artis ) dll.
Jadilah bisnisnya moncer dari berbisnis sendiri hingga menjadi komisaris perusahaan besar. Lulus tahun 1996, Saleh mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Ekonomi Universitas Khrisnadwipayana. Dia sudah mapan.
Menyandang gelar sarjana kemudian menjadi komisaris di PT. Ades Alfindo Putra Setia Tbk di 1993-2005 dan menjadi direktur di PT Shelbi Pratama pada 1989-1990. Kesuksesan itu terus lah berlanjut karena Saleh terus berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain.
Tentu saja setiap dari kerja kerasnya menghasilkan kedudukan strategis di setiap perusahaan yang pernah ia duduki. Walaupun sudah sukses dalam karir, Saleh memang mengutamakan pendidikan setinggi- tingginya.
Disaat ia berkuliah S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Khrisnadwipayana dan lulus pada tahun 1996, ia sudah bekerja di Ades. Pada saat kuliah itu pula, Saleh akhirnya memutuskan menikah dengan Andresca,SE pada tahun 1994.
Tidak puas hanya mengenyam pendidikan S1, Saleh melanjutkan studi Magister Administrasi Publik di Universitas Khrisnadwipayana selesai pada tahun 2007.
Pendidikan non formal dijalaninya untuk mendukung karir,diantaranya English Course in University of Oregon, Eugene, Oregon-USA (1992), Kursus Reguler Angkatan (KRA) XXXIX Lemhannas (2006) juga belajar public speaking serta mengikuti pendidikan kepribadian di John Robert Power.
Ketertarikan akan dunia politik membuatnya terjun ke kegiatan kepartaian. Ayah dari Sadenza Haniyah Putri, Andzal Rizky Putra serta Deezal Annabel Putri ini mulai meniti karir di Partai Amanat Nasional (PAN) pada 2001.
Lalu ia melompat jauh hingga ke partai naungan Wiranto, Partai Hanura sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hanura pada 2010-2012 dan menjadi Ketua DPP Partai Hanura pada 2012-2015.
Puncaknya ia dicalonkan menjadi Menteri Perindustrian, sebuah jabatan yang tertinggi di karirnya hingga kini. Meski sempat diragukan karena karirnya sebagai pengusaha, Saleh Husin tetap yakin untuk melenggang menjadi menteri.
Bekalnya adalah kerja keras seperti yang dilakukannya hingga kini. Inilah kisah mantan Menteri Saleh Husin bermula pengusaha kecil.