

Rotasi pemanenan pada kebun energi juga bisa disesuaikan dengan rotasi gerombolan domba pada area rerumputan tersebut. Lokasi pepohonan pada kebun energi yang sudah siap panen dengan rerumputan dibawahnya bisa digunakan untuk penggembalaan domba tersebut. Pohon yang sudah tinggi sehingga daun-daunnya tidak terjangkau domba tersebut, sehingga tidak merusak pepohonan tersebut. Setelah kayunya dipanen dan daunnya dipisahkan, selanjutnya daunnya-daun tersebut juga menjadi pakan domba-domba tersebut. Rerumputan dan kebun-kebun tersebut akan menyenangkan bagi pemilik domba dan domba-domba tersebut.
Rendahnya produksi daging kita, rendahnya konsumsi daging perkapita dan tingginya import daging adalah masalah kita hari ini. Produksi daging Indonesia saat ini berkisar 2,5 juta ton dan itu untuk bisa tetap menjaga pemenuhan 10 kg/tahun per kapita bagi 250 juta penduduk. Konsumsi daging orang Indonesia termasuk rendah hanya sekitar 1/4 rata-rata konsumsi penduduk dunia, yang berkisar 40 kg/tahun per kapita. Padahan protein ini sangat penting bagai pertumbuhan sel dan kecerdasan. FAO beberapa waktu lalu merilis statistiknya bahwa Indonesia hanya mengkonsumsi daging 10 kg/tahun per kapita, sementara negara tetangga kita seperti Timor Leste 36,51 kg, Malaysia 48,93 kg, Brunei 63,87 kg dan Australia 111,72 kg.

Mengapa hal tersebut terjadi? Apakah tanah-tanah yang luas dan subur kita tidak cukup untuk mencapai kondisi menyamai rata-rata dunia? Setidaknya ada tiga penyebabnya yaitu kita meninggalkan sunnah para Nabi untuk menggembala, salah memilih hewan gembalaan dan salah mindset dalam lokasi penggembalaan. Domba atau kambing-lah seharusnya binatang gembalaan terbaik tersebut. Untuk kesalahan yang ketiga adalah mindset tentang lokasi penggembalaan. Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) itu kamu menggembalakan ternakmu.” (QS 16 : 10). Kembali kita mendapat petunjuk dari Al Qur’an bahwa lokasi penggembalaan yang terbaik adalah bukan di padang rumput yang luas seperti di Australia dan New Zealand, tetapi diantara kerindangan tanaman lain yang membentuk kebun-kebun lebat seperti salah satunya kebun energi. Negeri manakah yang paling cocok untuk itu? Negeri tropis seperti Indonesia-lah yang cocok dan terbaik untuk penggembalaan tersebut. Selain itu Allah juga memerintahkan kita untuk memperhatikan makanan kita (QS 80 : 24-32), baik zatnya (kualitas dan kuantitas) juga cara mendapatkan hingga mengolahnya. Dengan memakan makanan yang halalan thayyiban maka doa-doa kita juga mudah dikabulkan Allah SWT.