Profil Pengusaha Sukses Muslim
Tidak mudah bagi Muslim memulai usaha. Namun tekat menjadi pengusaha menghantarkan sosoknya seperti sekarang. Dia dikenal sebagai pengusaha bandeng cabut duri. Bukan perkara mudah sekali lagi, dia pernah bekerja menjadi kuli panggul, cleaning service, menjajal jualan bakso, kemudian bisnis pengiriman paket.
Bisnis nekat
Bagi Muslim apa dikerjannya dimasa lalu adalah kewajiban. Bagi kamu mau jadi pengusaha sukses harulah bekerja keras. Tidak mengenal kata libur. Adalah kewajiban memastikan permintaan pelanggan. Rajinlah berpromosi meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang produk kita.
Usaha ini menang tender mengirim ke RSUP Dr. Karyadi, juga sudah masuk dua restoran di Semarang, dan masuk pasar tradisional. Ekspansi bisnis Mulsim termasuk nuget bandeng yang dipesan RSUP Dr. Karyadi baru- baru ini. Produk nuget karyanya mencapai 30- 35kg.
Meski sudah sukses masalah juga ada. Termasuk bagaimana mensinergi usaha, termasuk dengan pemerintah, kemudian startegi bisnis mendatang, bagaimana menata keuangan dan lainnya. Dia mengaku butuh seorang konsultas bisnis. Bandeng cabut duri diharapkan dia menjadi oleh- oleh khas selain bandeng presto.
Usaha dilakoni Muslim bukan tanpa hambatan. Namun dukungan istri terutama, Bu Fikri, membuat ayah dua anak ini tetap maju. Ketika ditemui mahasiswa magang sang istri tengah membantu. Waktu itu dia tengah jadi pengganti pegawai yang sedang pulang kampung. Pengusaha 32 tahun ini merupakan warga Tambakaji, Ngaliyan.
Muslim mengaku keluarga merupakan faktor utama. Awal usahanya untuk menghidupi keluarga. Mulai dari menyekolahkan anak dan hidup tenang. Dengan dukungan keluarga usahanya tumbuh stabil. Meskipun telah sukses dia tetap sederhana.
Omzet Muslim mencapai Rp.50 juta per- bulan. Faktor sukses seorang Muslim adalah konsisten, terutama soal kualitas produk, termasuk bertanggung jawab jika terjadi masalah dipengiriman. Bahkan Muslim berani mengganti jika ada masalah. Merajakan pelanggan ialah cara Muslim memenangkan hati pelanggan.
Kendala lain yaitu dimana pada bulan sembilan dan delapan susah dapat ikan. Harga ikan juga naik di bulan tersebut.
“Teruslah belajar dan mencoba serata jangan takut gagal. Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya” saran dari Muslim.