Profil Pengusaha Novi Wahyuningsih

Anak jenius itu bernama Novi Wahyuningsih. Bayangkan baru 23 tahun sudah menyandang gelar S- 2. Tak banyak kisah tertulis tentang dirinya, tatapi penulis mencoba mendalami. Gadis kelahiran 6 November 1991 asal sebuah desa kecil di Kabumen, Jawa Tengah. Novi merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Ia selalu memberikan yang terbaik di hidup.
Akhirnya 19 Agustus 2011 menjadi hari penentuan bagi Novi yakni wisuda pertama. Sibuk berbisnis mambawa Novi sampai ke Jakarta. Dia tidak lagi manja loh. Sambil berbisnis, ia melanjutkan jenjang S-2 Manajemen STIE Pelita Bangsa Bekasi. Oh ya, maaf, sebelumnya dia sudah melanjutkan S-1 dulu di STIE YKPN Yogyakarta.Bisnis aplikasi

Mencalonkan diri menjadi anggota DPR asal Partai Nasdem. Novi terpaksa gagal. Tetapi dia mendapatkan dukungan menjadi calon bupati di 2015 ini. Sayangnya, terhalang umur, mungkin Tuhan belum berkehendak menjadikan dirinya pemimpin daerah. “Saya tidak dapat lolos karena batas minimal balon bupati/balon wabup minimal 25 tahun, sementara saya baru 23 tahun,” katanya.
Dia cukup kecewa tetapi tidak menyerah. Gagal masuk senayan dan menjadi bupati tidak membuat Novi itu berhenti. Dia terlihat masih kecewa dengan sistem politik Indonesia yang belum dewasa. Ambil contoh saja di Amerik, Walikota terpilih Derek Merrin, terpilih ketika berumur bahkan 22 tahun.
“Menurut saya tingkat kedewasaan, serta prestasi kepemimpinan, atau mungkin pengalaman seseorang untuk menjadi pemimpin itu tidak harus dilihat dari segi usia,” tegas Novi.
Usai bersaing di kancah Politik, kini, fokus gadis manis ini adalah mengembangkan bisnisnya. Bisnisnya telah menarik perhatian investor sampai Rp.2,6 miliar dari Global Century Limited. Novi memang belajar dari orang- orang berhasil. Meotalk merupakan aplikasi media sosial yang gratis diunduh di Play Store.
Untuk mendukung kesuksesan dia bahkan berani berkuliah lagi. Novi tengah mengambil S-2 kedua di Bina Nusantara Jakarta. Bagianya penduduk Indonesia yang 250 juta dimana 100 juta aktif di sosmed. Sebuah kesempatan terbuang sia- sia kenapa tidak ada aplikasi sosial media buatan Indonesia. Inilah jalannya untuk mengerjakan berbagai startup.
Adalah seorang Country Manager sekaligus CEO muda Meotalk. Ia menghasilkan aneka produk seperti hal Monzter, Happybid, Metgames, dan Vooila. “Amati, tiru, dan modifikasi,” ungkap Novi. Tidak cuma dalam bentuk pulsa, tetapi dia telah merubahnya menjadi uang digital G poin direncanakan akan digunakan berbagai hal.
Novi mengistilahkan refund atau pulsa dikeluarkan mengunduh kembali. Konfersi satu juta poin akan menjadi setara $100. Ia berani menargetkan 100 juta pengguna akan memintai Meotalk. Peluncuran pertama saja ia mengantongi 4000 pengguna. Prinsipnya cobalah sesuatu meski merupakan hal baru. Selain itu jadilan sosok amanah berbisnis.
Sang ayah yang berprofesi sebagai petani begitu bangga. Dia mendukung Novi asal usahanya itu halal dan berguna bagi masyarakat. Putri sulung dari pasangan Darman (52) dan Rasmi (45) memang memilik visi serta misi kedepan bagi Indonesia.



