Profil Pengusaha Gilang, Rachman, Daniel
Pebisnis muda berlahiran lewat sosial media. Yang terbaru apalagi kalau bukan lewat Instagram. Berikut ini kisah dua pengusaha muda tiga sekawan Gilang, Rachman, dan Daniel. Ketiganya kompak manfaatkan Intagram sebagai rujukan pecinta masakan seafood.
Meskipun terkesan sederhana tetapi ternyata efektif. Dalam sehari ada enam pesanan kepiting, dengan metode pemesanan lewat sms. Dikirim lewat jasa pengiriman Grab Bike. Nanti biaya pengiriman akan disesuaikan tarif Grab Bike. “Kita jamin makanannya fresh,” tambah Gilang.
Pesanan masuk langsung dimasak jedah 15 menit. Potensi bisnis menggiurkan membuat mereka semakin bersemangat. menyeriusi bisnis ini. Mereka menggunakan media blog. Menambah jumlah follower di Instagram. Kemudian tidak segan memanfaatkan iklan di Instagram untuk menjaring lebih banyak.
Agar lebih ngejreng mereka juga mengendorse beberapa selebiriti, seperti Kemal, TJ, Ronald Surapraja, Tike dan Gilang Dirga. Follower Kepiting Nyinyir naik sampai 1450 pengikut dalam kurun waktu cuma sebulan. Imbasnya pesanan bisa naik sampai 30 pesanan per- hari.
“Rata- rata pesanan itu di jam makan siang,” unggahnya. Sesuai target mereka juga yakni orang yang mau makan seafood tetapi enggan keluar.
Omzet sebulan sampai Rp.45 juta dalam tempo sebulan. Harga dibagi tiga berdasarkan kebutuhan jumlah si pembeli yakni Nyinyir sendiri Rp.99 ribu, Nyinyir Berdua Rp.129 ribu, dan Nyinyir Bertiga Rp.159 ribu. Labar bersih mereka kantungi sebesar Rp.23 juta, sudah dikurangi bahan baku, promosi, oprasional.
Sebagai pengusaha pemula usaha mereka menakjubkan. Bayangkan dalam sebulan sudah mampu menaikan omzet sampai puluhan juta bermodal tiga juta. Inilah kenapa banyak investor ingin investasi ke bisnis mereka. Tetapi mereka tidak terburu- buru, mereka ingin mengembangkan sendiri lewat online.
Mimpi mereka bagaimana menyajikan seafood ke penjuru Indonesia. Mereka juga sudah menyiapkan aneka perijinan dari BPOM, MUI Halal, dan HKI.
Cerita pengusaha
Bermodal tiga juta ketiganya mampu menjual banyak. Kepopuleran Kepiting Nyinyir sejalan dengan cara mereka marketing yaitu Intagram. Nyinyir sendiri mengambi istilah anak muda di situs jejaring sosial. Nyinyir yang berarti tukang ngomongin orang.
Pada Januari mereka resmi menjadi patner Go Jek untuk layanan Go Food. Padahal Gilang mengaku awal- awal mereka sama sekali tidak promosi. Mereka tidak mengajak kerja sama. Tetapi pihak Go- Jek sendiri yang memasang mereka di layanan Go- Food, mungkin saking terkenalnya usaha mereka nih.
Akhirnya ya mereka langsung mengajak kerja sama resmi. Bedanya kerja sama dengan tidak kerja sama, mereka tidak bisa mengupdate menu dan harga jika tidak kerja sama. Kalau kerja sama bisa ongkir rendah, atau bahkan pihak Go- Jek akan memberikan free ongkir ketika ada promo.
Kemudian mereka juga mendonasikan 10% penghasilan untuk kegiatan amal. Kegiatan sosial tersebut jadi bentuk tanggung jawab perusahaan kepada sosial. Ada Nyinyir Sambil Iuran yakni Rp.3000 dari setiap pesanan kita akan didonasikan.
Dalam sebuah wawancara bersama Smartbisnis.co.id, mereka bercerita ulang bagaimana sih awalnya bisa berbisnis Kepiting Nyinyir. Berawal dari hasrat kuat ingin menjadi pengusaha muda oleh Rachman. Dia sudah pengen punya usaha sendiri sejak tiga tahun lalu. Lantas bertemu dia dengan teman SMP nya yakni Gilang.
Kemudian mereka bertemu Daniel yang merupakan teman Gilang. Mereka bertiga lantas membicarakan bagaimana berbisnis kuliner enak. Terlintas di pikiran mereka “asik kali ya makan enak tanpa harus datang ke restoran.” Berjualan mereka juga menggunakan sosial media hingga pesan antar efektif dijalankan.
Dua bulan lebih berbisnis berikut aneka kendalanya: Pernah salah kirim orderan, akhirnya mereka harus siap memberikan kompensasi yakni ektra porsi di pembelian berikutnya. Kendala lainnya kehabisan stok kepiting ketika pesanan masih banyak.
Jadi ketika kepiting habis siangnya, mereka akan menutup pesanan dan memberikan pemberitahuan. Meski begitu jumlah pemesan tetap mengantri, hebat. Gimana agar tidak kecewa yakni dengan memberikan notif mengajak mereka membeli lebih pagi.
Kompetitor? Banyak, mereka cuma belajar dari kompetitor mereka, agar menjadi lebih baik. Lalu apa beda pelanggan juga diperhatikan, kalau pelanggan tetap bisa di COD, atau membayar ketika barang sudah sampai di tujuan.