Profil Pengusaha Slamet Wuryadi
Usaha Puyuh
Kotoran puyuh ternyata juga bisa dijadikan pupu, utamanya untuk tanaman strowberi dan tomat. Selain itu ada pula kajian dirinya untuk program kotoran puyuh jadi biogas. Sosoknya memang nyatanya bukan orang sembarangan.
“Dari hulu sampai hilir dan pascapanen terurus. Sehari ada delapan ton kotoran puyuh,” ujar dia.
Dia juga pernah ke Korea Selatan memberikan pelajaran tentang puyuh. Lalu dia juga pernah ke Kenya, Afrika, lagi- lagi mempromosikan puyuh. Dalam negeri kamu bisa mendapatkan 3 buku karangannya tentang beternak puyuh.
“Saya hanya bermodal baju empat, celana empat, serta uang Rp 175 ribu,” ujar pria yang ternyata memulai usaha ternak puyuh pada 1992 itu.
Selain itu dia juga dikenal sebagai satu- satunya Profesor Puyuh. Dia menjadi orang pertama yang dikenal menyadang gelar profesor puyuh. Semua berkat penawaran sebuah Universitas di Belanda, dan dibiayai oleh mereka, semua berkat passion -nya bertenak puyuh.
“Apalagi kalau kita bisa mengusahakan populasi 6.000 ekor,” ujar pengusaha Slamet menjelaskan. Intinya beternak puyuh itu mudah jelasnya dan untung. Dia sendiri telah beternak puyuh sejak 2002. Semua sekali lagi karena kebutuhan pasar telur puyuh dalam negeri yang besar.
Prospek Beternak Puyuh
Pemberian pakan anakan itu dua kali sehari yaitu pagi dan siang. Sedangkan jika sudah remaja atau dewasa kamu bisa memberi makan 1 kali sehari di pagi hari. Pakan grower dan lanjutan bisa mudah didapatkan di pasaran.
Berapa banyak puyuh dimilikinya dari artikel yang kami himpun. Dia punya 320.000 dimana setiap 30- 40 hari, puyuh akan mulai betelur, hitungan kasarnya 75% menghasilkan telur. Atau ia bisa menghasilkan 750 telur per- hari.
Puyuh 18 bulan biasanya sudah dijual oleh pemiliknya. Itu akan dijadikan untuk dipotong dan diolah, benar- benar tak sia- sia. Permintaan daging puyuh juga tinggi ujarnya. Meski dipercaya punya kolesterol tinggi.
Kotoran puyuh juga mengandung protein tinggi, sehingga bisa menjadi pakan alternatif bagi pembudidaya ikan.