Setelah kejadian tersebut ,saya rada sedikit parno kalau melihat polisi,Sebisa mungkin menghindari berjalan di depan kantor polisi ataupun ada mobil patroli yang sedang ngetem.Keesokan harinya saya kembali berjalan-jalan di pusat kota Bishkek sambil mata saya mengawasi kali-kali aja ada semua hal-hal yang berbau polisi di dekat saya.
Saya yang lagi asyik jeprat jepret di ala too square ,dihampiri oleh seorang laki-laki bereperawakan gemuk yang langsung menebak saya sebagai turis.Namanya John, bahasa inggrisnya lancar karena dia tinggal di Amerika ,orang Kyrgyzstan asli ,entah kenapa namanya john hahaha.Sambil jalan kita mengobrol.Obrolannya masih sekitar tentang pendapat saya tentang negaranya.John langsung bilang agar berhati-hati di negaranya terutama dengan polisi.Tuh kan !
osh bazaar |
“Polisi di sini nggak akan menyakiti lo ,mereka cuma ingin uang lo “
Hah..statement dari john,bikin saya senyum geli,yaelah john semalem juga gue juga udah ngalamin
“Nggak hanya polisi laki-laki,lo juga harus hati-hati dengan polwan”
Hah ,Polwan?
Iyess mereka juga nggak segan-segan memalak turis.
Anjritt nih negara!
John pun berlalu ,saya masih tertegun sambil berjalan menuju osh bazaar di pinggiran kota bishkek
Setelah dari Bishkek saya melanjutkan perjalanan ke kota-kota kecil.Memang saya jarang bertemu dengan yang berhubungan dengan polisi.Di kota-kota kecil macam Karakol,Kochkor dan Naryn saya udah melupakan kejadian sebelumnya ,tinggal menikmati perjalanan aja.Orang-orang kyrgyzs pun menyenangkan dan kota-kotanya indah.Enjoy banget.
Sampai tibalah saatnya saya berada di kota Osh,kota terakhir yang menuntaskan perjalanan saya di Kyrgyzstan.Osh adalah kota terbesar kedua di negara ini,penginapan saya nggak jauh dari kelecek bazzar,sebuah bazaar terbesar di kota osh.Karena penginapan yang nggak jauh dari bazaar,saya sering banget bolak balik kesana.
Saya kembali ke Bazaar di detik-detik terakhir meninggalkan osh padahal pagi harinya saya sudah kesana,masih ada sekitar satu jam lagi sebelum saya benar-benar cabut dari kota ini dan melanjutkan perjalanan ke Sary tash bersama teman-teman traveler se-dorm untuk pindah negara ke China.Mengelilingi bazaar memang sangat mengasyikan tapi barang yang saya cari nggak ketemu,saya cuma ingin membeli kaos atau topi bertuliskan Kyrgyzstan yang pernah saya lihat di Bishkek
Labirin-labirin bazaar sudah saya ubek-ubek ,tiba -tiba di suatu sudut ,polisi memberhentikan saya yang sedang melenggang santai di depan kios-kios yang sedang dikerumuni pembeli.Polisi mengajak saya ke dalam ,rupanya di balik kios-kios tersebut ada kantor polisi.Bayangan akan dipalak polisi sudah di depan mata.Heran juga ,saya yang sudah berkostum musim dingin dengan badan,tangan dan kepala tertutup ,masih juga dikenali sebagai turis.Padahal wajah saya juga hanya 3/4 yang kelihatan karena dahi saya ketutup kupluk dan juga leher yang ketutup ujung jaket,karena memang cuaca saat itu sedang dingin-dinginnya.
Polisi yang mengerubungi saya ada 4 orang,mulai bertanya-tanya lagi ke hal-hal standard nanya paspor ,hotel dimana dan lain-lain.Kali ini memang saya tinggalkan paspor dan dompet di hostel dan sepertinya nggak masalah nggak ada paspor . Yang saya takutkan ada som pecahan besar yang baru saya tukarkan untuk keperluan transportasi dan makan.
Saya diminta untuk mengeluarkan semua yang ada dikantong termasuk uang.Semua uang yang saya keluarkan dipegang para polisi itu,entah untuk apa.Satu persatu uang dihitung kemudian dikembalikan lagi ke saya.Setelah itu saya dilepas dan dipersilahkan keluar,buru-buru saya keluar dari pos polisi dan kembali ke hostel.
Perasaan saya nggak enak dan benar saja ketika saya check 1000 som (200 ribu rupiah) udah raib,saya masih inget baru aja nukerin 1000 som di money changer di depan pasar.Sial banget hari itu padahal kalau saja saya nggak ke bazaar yang nggak penting-penting amat ,uang saya akan selamat.Ya udah lah mungkin saya harus lebih berhati-hati lagi.