Profil Iptu Iman Budiman
Berkisah tentang hidup seorang Iptu Iman Budiman, umur 45 tahun, adalah seorang Kanit Patroli di Gunung Sindur, Bogor. Tentu dia sosok sederhana karena dia berlaku jujur. Maka untuk memenuhi kebutuhan hidup kurang- kurangnya dia membuat bisnis sampingan.
Singkat ceritanya berkah bebek sangat dirasa oleh Iman. Dari bisnis sampingan tersebut, ia bercerita sudah bisa jalan- jalan sampai ke China sekeluarga. “Anak saya kuliah dan masuk pesantren,” tambah Iman.
Meskipun sibuk dia tetap bisa membagi waktu, tetap bertahan bekerja menjadi abdi masyarakat, ia menunjukan bahwa jadi polisi juga bisa wirausaha. “Saya juga direstui pemimpin.” Berseloroh kini dia mendapatkan panggilan Iman Bebek dari rekan sekerjanya.
Memang sih risih, tetapi dia menganggapnya bagian dari doa untuknya jadi juragan bebek. Meskipun dia sukses. Iman tidak pelit ilmu. Alhasil dia diangkat menjadi bagian dari sebuah program. Yang mana merupakan rintisan sebuah bank bernama Bank Mantap.
Dia menjadi bapak asuh pengusaha pemula. Utamanya buat para pensiunan polisi yang bingung mau berbuat apa. Memang mereka tidak bisa dipaksa masuk ke bebek. Dia sendiri merasakan itu. Tetapi juga dapat dorongan dari PPG atau Putra Perkasa Genetika (pembibit bebek).
Mungkin dia jalannya menjadi juragan bebek. Dibalik suksesnya, ternyata ada sosok Drh Agustin Polana seorang wanita ahli bebek, yang sudah berkecimpung dengan lewat PPG itu. Dia memberikan masukan buat pemula seperti Iman.
Menurut Agustin ada empat faktor biar kamu bisa sesukses Iman: Pertama adalah tempat, kamu harus punya tempat mendukung, karena jika bebek stress karena kandang kecil atau kebersihan yang buruk maka berat bebek akan menurun. Berat bebek 1,4- 1,6kg atau 2kg dijual antara Rp.19 ribu- 20 ribu/ kilo.
Dia berutur kalau manajemen bebek lebih gampang dibanding unggas lain. Demikian kisah sukses pengusaha sekaligus polisi yang punya usaha sampingan bebek.