Inovasi pakan ternak tersebut juga harus terus dilakukan sehingga konversi
pakan ke produk daging, susu atau peranakan tinggi, bahkan formulasi pakan
tersebut seharusnya bisa disesuaikan dengan tingkat usia hewan ternak.
Riset-riset untuk mendapatkan formulasi atau resep-resep pakan variatif
terutama yang adaptif dengan potensi lokal sangat penting dilakukan. Termasuk
diantaranya adalah mengidentifikasi dan mengembangkan sumber-sumber pakan
sebanyak mungkin. Semakin banyak sumber pakan teridentifikasi dan formulasi
pakannya, maka diharapkan usaha peternakan akan berkembang pesat. Studi kasus
pada daun gamal dan kaliandra memiliki beberapa zat anti nutrisi maka zat-zat
tersebut juga harus bisa dikurangi bahkan dieliminasi sama sekali sehingga
nutrisi pakan terserap secara efektif. Zat anti nutrisi pada gamal/gliricidia
adalah dicoumerol, HCN (asam sianida) dan nitrat sedangkan kaliandra merah zat anti nutrisinya tanin.