Kecepatan
pertumbuhan industri pakan juga berbeda-beda di setiap negara. Hal tersebut tergantung
sejumlah faktor misalnya kebijakan pangan suatu negara, daya beli masyarakat,
ketersediaan bahan baku dan sebagainya. Sebagai contoh : untuk negara di Eropa,
sekitar 20 tahun lalu kapasitas rata-rata pabrik pakan di Italia adalah 11.000
ton/tahun, sedangkan industri pakan ternak di Belanda telah memiliki kapasitas
rata-rata 45.000 ton/tahun atau lebih dari 4 kali lipat industri pakan di
Italia dan juga telah melampaui kapasitas rata-rata Eropa hari ini. Saat ini,
rata-rata pabrik pakan di Italia memiliki kapasitas rata-rata 29.000 ton/tahun
(masih sekitar 3 kali dari 20 tahun lalu), tetapi dalam waktu yang sama pabrik
pakan di Belanda telah memiliki kapasitas rata-rata 140.000 ton/tahun. Mayoritas
produksi pakan ternak di Belanda adalah untuk pakan babi, sehingga tidak akan
sesuai dengan kondisi di Indonesia. Indonesia dengan mayoritas Islam maka
produksi pakan ternak yang dikembangkan sebagai prioritas utama adalah untuk
industri halal. Berdasarkan potensi bahan baku, potensi lahan untuk produksi
pakan ternak dan sebagainya Indonesia seharusnya mengakselerasi industri
halalnya salah satunya dengan menggenjot industri pakan ternaknya. Belanda
dengan jumlah penduduk yang kecil dan luas lahan yang terbatas bahkan sangat kuat dalam
mengembangkan riset-risetnya untuk mendukung industri pakan tersebut. Kita juga
jangan mau kalah.



