Profil Pengusaha Bu Sinnaseh

Tidak ada berbeda dari usaha dijalankan Bu Sinnanseh. Rasanya berbeda menjadi andalan. Bukan sate biasa, Sinnanseh mengatakan bisnisnya bukan produk baru. Kuliner bernama sate rembiga tersebut enak jos. Ia malahan memilih sapi lokal. Benar- benar sapi lokal ketika orang lain memilih sapi impor.
Ia menjaga kualitas bahan. Ingat kualitas produk merupakan utama. Bumbunya lengkap. Segala bumbu dia pakai seperti cabai, terasi, bawang putih, gula merah dan garam. Sate rembiga miliknya merupakan resep turun- temurun.
Resep asli Hj. Nasipah yang merupakan guru Sinnanseh. Diturunkan langsung dari si empunya kepadanya. Setelah dia meninggal barulah Sinnanseh barulah jualan. Rasa hormat memberanikan diri membawakan resep 25 tahun ini.
Bahan semua dicampurkan baru dibakar. Dia awal bekerja menjadi pembuat bumbu. Dia bekerja di kedai milik Hj. Nasipah. Dia bersama suaminya menghasilkan jutaan. Nama sate rembiga memang dikenalnya khas Lombok, Nusa Tenggara.
Warung miliknya dikunjungi tidak cuma wisatawan lokal, tetapi wisatawan asing.
“Kalau per bulan saya tidak hitung,” tutur dia. Kalau per- harinya menghasilkan Rp.12- 15 jutaan! Wow, ia juga mengatakan puncaknya ketika puasa, maka omzetnya lebih dari Rp.15 juta per- hari.
Angka tersebut nyata. Karena dia bisa mengolah 100kg daging sapi dijadikan 9.000 tusuk. Tidak ada yang berbeda dari sate buatannya. Tetapi kemampua Sinnanseh mengolah dan mempertahankan kualitas sangat sedap.