Sehari Rasanya Kurang, Berwisata ke Kabupaten Semarang

Kabupaten Semarang Di Era Adaptasi Kebiasaan Baru  – Kalau mendengar Semarang pasti identik dengan Kota Lama dan Lawang Sewu. Padahal Semarang itu ada Kota Semarang dan kabupaten Semarang.  

Walaupun sering lewat jalan tol dari Indramayu menuju ke Jombang Jawa Timur tetapi pertama kali berwisata di Kabupaten Semarang itu pada akhir tahun 2019 lalu, itupun karena ada Diklat Nasional Guru IPS di Hotel Citra Dewi 3 Bandungan Kabupaten Semarang. 

Sebelum datang ke tempat tujuan, saya berselancar di dunia maya mencari obyek wisata yang menarik di sekitar Kabupaten Semarang. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk mengajak keluarga untuk ikut ke Bandungan. Ibarat peribahasa sambil menyelam minum air. 

Karena berangkat pagi dari Jombang Jawa Timur maka kami sudah tiba di Bandungan masih jam 11-an. Saya memutuskan tidak langsung ke hotel tetapi menuju ke obyek wisata Taman Bunga Celosia 2 dan 3. Tiket masuk cukup terjangkau, hawanya sejuk dan pemandangan dan banyak spot yang menawan membuat kami sekeluarga merasa senang berkeliling Taman Celosia Bandungan Kabupaten Semarang. 

Taman Bunga Celosia tidak hanya memiliki taman-teman yang indah dan menawan. Selain itu terdapat spot-spot menarik untuk fotografi seperti di Museum Selfie yang didalamnya terdapat Kamar terbalik, aquarium magic, ruang tanpa batas dan Candy land’s. 

Taman Celosia memiliki taman dan wahana bermain untuk anak-anak seperti skuter, arena motor trail, kolam renang, ontang-anting, wahana happy & fun, taman teletubbies dan lain-lain. Di tempat ini banyak stand makanan dan minuman yang bisa dinikmati oleh pengunjung dengan harga yang masih wajar.

Ada juga taman-taman tematik seperti taman Teletubbies, Taman Korea dan Taman Jepang di Taman Celosia 2. Sedangkan di Taman Celosia 3 terdapat beberapa taman seperti Taman Little Amsterdam, Rotterdam, Tembok China, Rumah Hantu dan lain-lain.  

Karena waktu sudah agak sore dan waktu pembukaan Diklatnas akan segera dimulai maka akhirnya kami memutuskan untuk ke hotel yang sudah dipesan oleh saya dan keluarga. Walaupun saya sendiri mendapatkan jatah kamar untuk tidur, tetapi kami memutuskan memesan kamar hotel sendiri karena harga sangat terjangkau. 

Karena jadwal acara Diklatnas yang padat, akhirnya saya hanya bisa keluar tempat rapat pada saat istirahat saja. Waktunya makan malam kami mengajak keluarga untuk makan di tempat yang tidak terlalu jauh dari hotel yakni di Resto dan Café Istana Kuliner Bandungan.  

Resto dan Café Istana Kuliner Bandungan memiliki berbagai varian makanan dan minuman. Dari mulai makanan America, Western atau Barat, Oriental, Japanese atau Jepang dan makanan tradisional dari dalam negeri. 

Tempatnya luas, bersih,  pelayanannya yang ramah, dengan makanan yang lezat dan variatif membuat kami sekeluarga terkesan dan teringat selalu dengan Resto dan Café Istana Kuliner Bandungan. Jadi kalau ada kesempatan dan waktu lagi ingin rasanya datang dan mencicipi makanan menu lainnya. 

Karena saya masih ada jadwal malam hari, maka saya dan keluarga kembali lagi ke acara Diklatnas.  Sedangkan keluarga langsung istirahat di hotel Citra Dewi 3. 

Keesokan harinya, setelah sarapan pagi kami memesan mobil trans wisata untuk berwisata ke Candi Gedong Songo Bersama rekan-rekan guru yang mengikuti diklatnas. Selama perjalanan kami saling berkenalan dan bercerita satu sama lain. 

Saat sampai di parkiran Candi Gedong Songo kami sempat berfoto bersama dengan rekan-rekan guru Diklatnas, setelah itu baru menuju ke Tempat pembelian tiket. Tiket ke Candi Gedong Songo saat itu hanya Rp.10.000 per orang, harga tiket yang sangat terjangkau sekali. 

Candi Gedong Songo sangat cocok untuk wisata edukasi terutama pelajar yang ingin mengetahui sejarah dan peninggalan masa lalu. Kami mengelilingi beberapa candi dari Candi Gedong Songo I, lalu menuju ke atas lagi yakni Candi Gendong Songo II, walaupun dengan nafas yang terengah-engah karena jalanan menanjak tetapi karena ingin melihat warisan sejarah tersebut akhirnya sampai juga ke Candi Gedong Songo III.  

Tetapi baru saja kami menginjakkan kaki di Candi Gedong Songo III, tiba-tiba ketua rombongan sudah mengirim pesan melalui whatsapp agar seluruh peserta untuk segera turun dan kembali ke hotel untuk melanjutkan diklatnas. 

Setelah itu kembali ke hotel, acara diklatnas pun berlanjut hingga penutupan sekitar jam 13-an. Hingga akhirnya kami berpamitan kembali ke daerahnya masing-masing, ada yang dari Sumatera, Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta dan lain. 

Sebenarnya saya masih sangat ingin mengunjungi berbagai obyek wisata yang ada di Kabupaten Semarang, sehari rasanya masih kurang untuk berwisata di Kabupaten Semarang. Berikut ini destinasi wisata kabupaten Semarang  : 

Wisata Alam di Kabupaten Semarang : 

Gumuk Reco Sepakung 

Curug Tejo Asmoro 

Kali Kulon & Rumah Pohon

Cemoro Sewu 

Curug Klenting Kuning

Curug Kembar Baladewa

Bukit Cinta

Curug 7 Bidadari

Wisata Sejarah di Kabupaten Semarang : 

Museum Palagan Ambarawa

Museum Kereta Api Ambarawa

Wisata Buatan di Kabupaten Semarang :

Watu Gunung

Umbul Sidomukti

Siwarak

Bandungan Indah Waterpark

Pemandian Muncul

Kopeng Waterpark

Wisata Religi di Kabupaten Semarang : 

Makam & Masjid Nyatnyono

Wisata Kuliner di Kabupaten Semarang : 

Sate Sapi Pak Kempleng

Langen Tirta Muncul 

Hortimart

Gua Maria 

Cimory On The Valley

Desa Wisata di Kabupaten Semarang : 

Desa Wisata Kemetul

Desa Wisata Bantir Hills

Desa Bejalen – Kampung Pelangi

Jembatan Biru Tuntang

Desa Krisan Clapar

Jembatan Biru Tuntang (Dok. kabsemarangtourism.com)

Pada saat ini beberapa daerah masih menutup tempat wisatanya karena pandemi Covid-19. Tapi kabupaten Semarang sudah mulai membuka pariwisatanya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.  

Berikut Protokol Keamanan Covid-19 di berbagai obyek wisata di kabupaten Semarang :

1. Pengunjung harus menggunakan masker 

2. Petugas mengecek suhu tubuh kepada setiap pengunjung

3. Pengunjung wajib mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah memasuki area wisata

4. Pemakaian hand sanitizer kepada setiap pengunjung 

5. Penyemprotan desinfektan untuk sterilisasi area umum

6. Pengunjung harus menjaga jarak aman dengan pengunjung lain.

Dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, diharapkan pariwisata di Kabupaten Semarang tetap bisa bertahan. Sehingga perekonomian masyarakat sekitar tempat wisata hidup kembali. Semoga saya bisa kembali ke Kabupaten Semarang bersama dengan keluarga lagi menikmati obyek wisata yang belum sempat dikunjungi. 

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Lomba Blog “Wisata Kabupaten Semarang Di Era Adaptasi Kebiasaan Baru”