Profil Pengusaha Amry Gunawan
Sejarah Kerudung Instan
Sejak tahun 1991, ia tergolong cukup sukses berjualan buku dan alat kantor. Saat itu ia menjual buku- buku islami. Dia dikenal berjualan di depan kampus Universitas Padjajaran (Unpad). Disaat usahanya itu sukses, ia segera membuka toko buku sendiri.
Sebuah toko buku bernama Pustaka Rabbani di Jalan Dipati Ukur, masih dekat Unpad. Seking sibuknya ia memuka usaha sendiri. Amry memutuskan meninggalkan kuliah Sastra Arab -nya. Pria kelahiran Aceh Utara, 20 Februari 1967 ini, benar- benar ingin fokus pada bisnisnya.
Pengusaha Dibalik Brand
Istrinya Nia bersamanya ketika usaha itu tumbuh. Dibawah bendera CV. Rabbani Asysa keduanya fokus pada konsep kerudung instan. Karena mudahnya membuat kerudung instan ini. Maka sepanjang usahanya itu selalu ada saja yang meniru.
Dari desain awalnya sudah ada ribuan lusin model sejak berdirinya. Setiap satu modal itu terjual maka tidak akan ada model lagi yang sama. Itulah juga alasan mengapa tag line bisnisnya “Profesor Kerudung”. Benar- benar fokus pada model yang selalu kaya.
Nah, untuk harga busana muslim, Rabbani menjual Rp.89.000 sampai 40.000 per- potong. Lalu juga ada produk lain seperti mukena, busana anak dan lain- lain. Karyawan Rabbani pun melonjak jauh jadi 2500 orang karyawan.
Ada masanya untuk bisnis Rabbani bersinar. Itulah bulan Ramadhan. Jadilah produk Rabbani akan gencar untuk selalu melakukan promosi. Promosinya akan ada di berbagai media, dari media cetak, televisi, dan juga radio.
Lantas bagaimana Rabbani begitu menjamur. Usut punya usut, ternyata Rabbani telah menggunakan sistem waralaba, jauh sebelum bisnis marketing modal ini jadi tren. Bedanya jika umumnya cuma waralaba, maka Rabbani manamainya wala rabba.
Selain menggunakan konsep waralaba ada pula istilah sub- dealer. Dimana investasi awalnya cukup 5 juta saja dan untuk pendaftaran 250 ribu investor akan mendapat diskon 30%. Cara- cara inilah yang digunakan agar Rabbani selalu dekat dengan masyarakat.
Sumber: diterbitkan oleh Majalah Pengusaha Muslim. Edisi 9. Volume 1. September 2010, Rubrik Laporan Utama Hal 20-23 “Bisnis Menjanjikan di Saar Lebaran”