Profil Pengusaha Muhammad Ali
Inovasi wirausaha berikut mungkin dapat kamu kembangkan. Steak bandeng Sidoarjo tidak kalah enak dibanding bandeng asap. Beragam olahan terus dikembangkan mensuport Sidoarjo. Bagaimana membuat kota tersebut menjadi salah satu destinasi wisata kuliner.
Ratusan hektar tambak bandeng di Kabupaten Sidoarjo dari Utara, sampai perbatasan Kota Surabaya, sampai selatan Kabupaten Pasuruan. Ikan bandeng memang khasnya Sidoarjo. Diolah menjadi aneka makanan dan olahan seperti otak- otak bandeng, kerupuk, bandeng asap, bandeng bakar, dan lain- lain.
Untung Steak Bandeng
Rasa gurih ikan bandeng enak dijadikan lauk. Kamu bisa makan siang hari atau malam hari siap. Sudah jadi kewajarah daerah Sidoarjo berjejer rumah makan bandeng. Mereka utamanya menawarkan bandeng dibakar. Namun satu tempat menawarkan berbeda tidak dibakar maupun digoreng.
Mereka menawarkan bandeng disteak. Usaha bernama Rumah Makan Asap- Asap. Pemiliknya adalah Muhammad Ali (39), pemilik rumah makan yang menawarkan ide masakan steak bandeng. Beda dari usaha lainnya sejenis dia memanfaatkan bandeng yang berlimpah ruah.
Monton kalau cuma dimasak begitu- begitu saja. Pak Ali menciptakan varian olahan bandeng. “Sudah bosa dengan digoreng atau dibakar maka saya buat steak,” terang Ali kepada Detik.com. Ikan yang dipilih ukuran 200- 300 gram. Ikan dipasok dari Kalanganyar Sedati yang dikirim sudah tanpa duri.
Bumbunya gampang tinggal ikan direndam air campuran kunyit, bawang putih, kemiri dan bawang. Ia tidak lupa jeruk nipis untuk mengurangi aroma ikan. Goreng setengah matang. Taruh di atas hotplate hingga matang, disajikan layaknya beefsteak.
Satu ekor bandeng dibelah membujur tanpa duri. Diatasnya ditaruh setup wortel, jagung manis, dan buncis. Saus kental kecoklatan seperti beefsteak disajikan wadah terpisah. Empuk gurihnya ikan sudah terasa dalam gigitan pertama. Bagian luarnya sedikit gosong kering dan renyah terasa.
Dicelupkan saus steak kok makin enak dirasakan. Tidak kalah dibandingkan steak daging. Sausnya bile dicermati ternyat berbeda, rasanya gurih, manis, dan pedas beda. Pak Ali menjelaskan perbedaan dari sausnya. Itu merupakan perpaduan tiga saus, yakni saus barbeque, saus jamur dan saus panggang.
Animo masyarakat Sidoarjo ternyata lumayan besar. Pengusaha Ali mampu menjual antara 25- 35 porsi saban hari. Inovasi wirausaha ini laris sampai omzetnya banyak. Kalau orang datang pasti mau memesan ini dulu selain menu lainnya. Untung dia dapatkan perhari mencapai 5- 6 juta perhari.