Profil Pengusaha Bu Pudji

Bila mampir ke Ungaran, Semarang, jangan lupa membeli Tahu Baxo Bu Pudji. Adalah oleh- oleh khas Semarang terkenal wajib dibeli. Namanya Sri Lestari pemilik usaha tahu bakso namun spesial rasanya. Ia memulai usaha semenjak 1995 dan sudah punya banyak pengalaman.
Menjajal Tahu Bakso
Tidak bisa mengandalkan gaji suaminya saja. Pudji menyadari mereka menanggu tiga orang anak. Biaya sekolah terus naik belum keperluan lain. Dia memutuskan berjualan mie ayam, alih- alih ambil hutang bank.
Bukan sekali dua kali dirinya jatuh bangun berusaha. Ia tidak putus asa. “Mungkin saat itu usahanya belum cocok, jadi tidak berhasil,” jelasnya. Pandangannya menjadi pengusaha mudah tetapi sangat mengena. “Kalau sudah begitu, saya akan mencoba usaha lain,” ujar Bu Pudji.
Pengalaman menjalankan aneka usaha memberikan pelajaran. Bahwa dia harus berkomitmen ketika akan membuka usaha. Bila tidak maka dipastikan bahwa kamu akan gagal. Pudji membulatkan tekat membuka usaha. Bahkan dia berjanji bahwa harus sukses tidak boleh gagal kembali.
Dia mencoba memulai usaha tahu bakso. Bermodal jutaan rupiah hasil menyisihkan gaji suami. Pudji membuka usaha di rumahnya Jalan Kepodang, Ungaran. Usaha rumahan tersebut berukuran sedang merupakan rumah pribadi.
Di rumah pribadi bersama ditempati tiga anak dan suami. Pudji menggunakan dapur rumah dijadikan tempat produksi. Belum manghasilkan maka dia membuat dan berjualan sendiri. Sebelum menjual dibuatlah resep spesial hingga lebih enak.
Dia membuat formula khusus hingga enak. Berkali- kali dirinya menjajal bakso ke banyak pasar. Dia terus memperbaiki sehingga lebih enak lagi. Rupanya, Pudji menemukan bahwa bentuk persegi lebih disenangi. Hobi memasak membuatnya bersemangat tidak merasakan kecapaian.
Kalau kamu melakukan apa disenangi maka akan termotivasi. Sejak awal, produksi sendiri, demi menjaga kualitas maka Pudji tidak mamakai formalin. Menurutnya formalin jutsru akan merubah rasa menjadi berbeda. Dia tidak memakai bahan pengawet sama sekali.
Dia meyakini bahwa usaha tanpa komitmen akan gagal. “Apapun yang terjadi, usaha ini harus selalu maju,” tuturnya. Dia memang senang memasak. Di tahun 1995, dia tengah mendatangi suatu acara kulineran. Disinilah Pudji menemukan makanan taksu bakso dan bertekat membuat.
Dia mencoba membuat tahu bakso. Awalnya, Bu Pudji menjual tahu bakso ke kantor- kantor, lantas teman sesama anggota PKK dan Darma Wanita. Pudji agresif setidaknya tiga kali dalam seminggu akan berkeliling. Lama- kelamaan, dia memproduksi tahu bakso setiap hari diikuti pesanan naik.
Menurutnya produksi berkelanjutan sangat penting. Ini langkah kongkrit menunjukan tekat menjadi pengusaha. Karena dia sudah memproduksi setiap hari maka tidak boleh sisa. Pudji bersemangat berjualan walau pesanan tengah sepi.
Ia akan putarkan tahu- tahu bakso tersebut. Nama usaha Tahu Baxo Bu Pudji memproduksi 150- 200 buah perhari. Itu dijualnya Rp.200 perbuah dipasarkan ke banyak tempat. Tidak cuma ke kantor- kantor, ia menjual tahu bakso ke pasar sampai perempatan kampung.
Kesungguhan Pudji membuahkan hasil dimana semua habis. Hampir tiap hari Tahu Baxo habis tidak bersisa. Kalaupun sepi, Tahu Baxo mampu terjual semua menyisakan 10 biji. Saat awal, usahanya masih dikenal Tahu Kepodang lantaran dijual di Jalan Kepodang.
Berkat kerja keras ia mampu membangun dua outlet dan banyak karyawan. Di tahun 1997, muncul kesempatan dari ASA- BRI, yang mempercayakan tambahan modal Rp.5 juta. Dimana uangnya lalu dibelikan perlengkapan, gerobak dan handphone untuk menrima pesanan.
Uang modal dibangunkan outlet termasuk satu dirumahnya. Dia tidak menjual ke outlet lain. Pudji memilih menjaga kualitas produknya begini. “Saya ingin harga dan kualitasnya sama,” tuturnya. Dia juga mendapatkan tawaran berjualan titip ke orang lain.
Namun Bu Pudji bergeming tidak menerima tawaran tersebut. Dua outletnya dibuka di dua tempat, yakni di Jl. Letjend Suprapto 24 Ungaran dan Jl. Raya Semarang, Bawen Km 24 Babadan. Rumah Pudji lantas dijadikan pusat produksi sekaligus outlet.
Tahun 2002, pusat produksi alias rumahnya pindah dari Jalan Kepodang ke Jalan Kutilang. Mau beli di pabrik pembuatan maupun outlet harga sama.