Profil Pengusaha Ahmad Ngabdulloh

Usaha Kepepet
Dari usaha pembuatan cobek, patung, batu hiasan taman yang lengkap denga air mancur. Bahkan jika kamu mau miniatur Candi Borobudur gampang disana. Semakin banyak toko disana pastilah samakinlah gampang buat pembeli.
Guna menggaet pelanggan dia tetap bekerja keras. Apalagi ia menarget turis asing. Untuk itulah ia mencari- cari tau apa saja yang digemari mereka. Ahmad yakin, sekian banyak turis, pastilah ada yang melirik hasil karya batu alamnya.
“Intinya saya ingin menghasilkan yang kreatif dan menarik,” kata Ahmad.
Pengusaha tak perlu kuliah?
Tidak tepat dari berkuliah di teknik mesin justru ia menemukan banyak ide kreatif. Pengalaman menggunakan aplikasi bernama AutoCad digunakannya. Aplikasi yang pernah dipelajarinya semasa kuliah itu mampu mendukung usahanya.
Ia pun berseloroh, “kuliah saya ternyata tak sia- sia”. Tak disangka- sangka produk itulah yang jadi maskot dalam bisnisnya. Apalagi, produknya itu tak tersedia di toko lainnya yang masih membuat aneka hiasan tradisional.
Selain itu ia mulai memperbaiki pelayanan kepada pelanggan. Ia berperinsip ramah kepada konsumen berarti menentukan nasib bisnis. Berkat ramahnya bahkan pemandu wisata dengan senangnya mengarahkan.
Ahmad pun berniat membangun cabang di Jakarta. Tepatnya ia membuka cabang di Jakarta, tepatnya di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD). Alasannya karena banyak pelanggan asal Jakarta gagal bertransaksi karena kesulitan dalam pengiriman.
Sambil bercanda ia berkata, “Mungkin kalau ada yang menawarkan pekerjaan, saya terima.”
Dibawah bendera usaha 77 Craft, kini Ahmad bisa mengekspor produknya ke beberapa negara. Kini produknya telah tersebar di kawasan Asia, Amerika, dan Australia.



