Profil Anggara Kasih Nugroho Jati
Usaha bakso kepala sapi viral menarik banyak pewaralaba. Siapa yang tak suka bakso? makanan yang disukai dari berbagai usia, status sosial, dan juga isi kantong. Wirausaha muda, Anggara Kasih Nugroho Jati berhasil menggebrak peluang yang masih sangat besar ini.
Bakso tak lain adalah salah satu makanan favoritnya jadilah sebuah bisnis miliaran rupiah. Melihat potensi bakso yang seakan tak pernah mati, pria kelahiran Purwokerto, 23 September 1984, berusaha mendatangkan emas dengan mengemas bakso berkonsep lebih modern.
Perjalanan bisnisnya memang penuh kerja keras. Pria yang akrab dipanggil Angga menamai bisnisnya Bakso Kepala Sapi. Berawal dari seringnya menikmati bakso milik H Suharto sewaktu kuliah di Surabaya. Karena baksonya lezat, dia tertarik untuk mengerjakan bisnis serupa.
Idenya bisnisnya ternyata juga didukung sang ayah yang juga seorang pengusaha. Untuk outlet pertamanya dibuka di daerah Klampis, Surabaya, dia kemudian membuka outlet pertama di luar Surabaya yaitu di wilayah Bogor dengan meminjam ruko orang tuanya.
Kini, sang wirausaha muda telah memiliki sejumlah cabang usaha Bakso Kepala Sapi, yang menjadi pundi- pundi pencetak uang.
Ulet berbisnis
Sejak kecil Angga memang senang berjualan, mulai dari mug dan petasan. Saat remaja, ia juga suka berjualan aneka aksesori motor serta berbagai barang seperti baju, topi dan segala hal yang dibutuhkan orang. Pokoknya hidup Angga itu seperti “Loe Mau Gua Ada”.
Dirinya semakin jeli mengendus peluang, apalagi ditambah sering mengikuti seminar kewirausahaan. Ia juga ikut aneka komunitas pengusaha. Semua dikerjakannya akhirnya mebuahkan tabungan senilai 50 juta, yang kemudian digunakan untuk outlet Bakso Kepala Sapi.
Penggemar mi ayam itu kemudian menyusun rencana untuk membagi waktu antara kuliah dengan merintis usaha. Tujuannya agar bisnisnya kelak bisa berkembang dan berjalan sesuai harapannya. Ia pun membuat hitung- hitungan modal dan tahapan-tahapan memulainya.
Dengan dorongan sang ayah yang juga seorang wirausaha, tekad Anggara berjualan bakso tercapai. Kunci suksesnya ada diresepnya. Ke-khasan rasa Bakso Kepala Sapi terletak pada bahan dasar bakso dan kuahnya yang mengandung kaldu kepala sapi.
BKS memberikan sentuhan kaldu kepala sapi di dalam racikan kuah menjadi ciri khas yang mendatangkan cita rasa segar dan lezat. Ia memaparkan proses pembuatan kuah BKS sebagai berikut: kepala sapi direbus bersama bumbu lainnya untuk hasilkan cita rasa lebih kuat dan aroma lebih wangi.
Karena memakai kepala sapi dan bukan paha sapi seperti kuah bakso pada lazimnya, kuahnya menjadi rendah kolesterol.
“Biasanya pada kuah bakso yang lain, lemak selalu menumpuk di atas. Kuah BKS lemak hampir tidak ada. Anda bisa lihat sendiri,” ujarnya.
Setiap hari setiap outlet bisa menghabiskan 3-5 kg daging kepala sapi saja. Keberhasilan dari Bakso Kepala Sapi atau BKS membuat pengusaha lokal berminat bekerja sama melalui pola kemitraan yang kemudian dibukalah cabang di Cibinong.
Ia pun segera mengembangkan pola waralaba untuk bisnisnya, tujuannya agar bisa tumbuh lebih cepat. Dengan program kemitraan atau waralaba, Angga pun sanggup menghasilkan omzet hingga Rp1,1 miliar per- tahun dengan keuntungan bersih untuk dirinya sendiri di atas Rp100 juta per tahun.
Ia menjelma menjadi pengusaha muda yang berhasil, memiliki segala impian sukses pemuda umumnya, dari menikah, hingga mepunyai rumah dan mobil serta memiliki bisnis yang stabil.
Dan uniknya ternyata keduanya punya satu kesamaan yaitu sama- sama menyukai kewirausahaan. Rizka Wahyu Romadhona, sang istri tenyata punya kisah suksesnya sendiri. Bersama Angga keduanya sukses mendirikan bisnis bernama Lapis Sangkuriang, profilnya akan dibahas di artikel berikutnya.