Profil Pengusaha M. Daimil Asfa
Pengusaha mahasiswa bukanlah mudah. Usaha keripik telur merupakan bentuk keprihatinan. Itu bermula dari rasa prihatin melihat nasib peternak telur. Muhammad Daimil Asfa adalah mahasiswa semester akhir di Universitas Islam Blitar (Unisba), dimana ia melihat nasib peternak telur merugi.
Peternak ayam Desa Ariojeding, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungaggung, mengalami kerugian selain karena harga turun, harga pakan ternak juga naik tajam. Mereka resah apalagi beternak ayam telur merupakan mata pencarian pokok.
Jualan Keripik
Mayoritas warga desa merupakan peternak ayam. “Dari hal tersebut, saya menangkap suatu peluang di mana telur yang jumlahnya sangat banyak itu ternyata dapat kita olah sehingga memiliki nilai jual yang semakin tinggi,” terangnya.
Dari telur tersebut dapat diolah menjadi makanan matang. Nilai jualnnya juga berubah menjadi lebih tinggi. Ini pikiran Imil yang mengembangkan camilan keripik telur.
“Telur yang jumlahnya banyak itu ternyata dapat kita olah sehingga memiliki nilai jual yang semakin tinggi. Saya mempunyai ide membuat kripik yang terbuat dari telur,” ungkap Imil kepada BlitarNews.
Nama keripik telur sangat unik ditelinga dan belum ramai di pasaran. Dia percaya diri. Imil mencoba melakukan eksperimen. Ia menjelaskan, bahan utama telur ayam yang masih mentah dicampur dulu antara putih dan kuning. Kemudian dia beri rempah- rempah dicampur sampai menjadi merata.
Akhirnya dicampur diolah dicampur tepung tapioka dan terigu. Imil kemudian menambah bumbu- bumbu termasuk bawang putih, garam, penyedap rasa, dan lain- lain. Adonan dicampur merata lalu ditambah sedikit tepung crispy.
Hitungan tepungnya 70% telur dan 30% nya tepung. Itu kemudian digoreng. Tidak langsung kering sekali goreng. Imil menggoreng berulang. Dan dimasukan ke oven menjadi penutup. Lewat oven lah keripik berasa kering dan terasa crispy bila dimakan.
Ditiriskan dari oven, Imil melanjutkan memasukan keripik ke spinner buat mengeringkan minyak, lalu keripik telur siap diberi bumbu. Kemudian dia tiriskan, tambahkan bumbu perasa buat menambah cita rasa keripik.
Ada enam varian rasa keripik telur buatannya. Dia membuat rasa barbeque, ayam bakar, jagung bakar, pedas, original dan sapi panggang. Ide bisnis coba- coba tersebut membuatnya sukses. Pengusaha mahasiswa yang masih disibukan urusan kampus.
Dia membuat usahanya setahun lalu. Ternyata keripik telur lezat dan dinikmati masyarakat. Penjualan dikemas sabagus mungkin. Dia mengemas kemudian melabeli Bontot Egg Chips. Harganya juga cukup murah perbungkus Rp.11 ribu sampai Rp.30 ribu dibungkus plastik aneka ukuran.
Buat menjalankan usaha keripik telur dia dibantu dua karyawan. Mereka ditugasi produksi dan lakukan pengemasan. Sedangkan pemasaran melalui sistem getok tular atau mulut ke mulut. Imil juga jualan lewat sosial media. Dia pasarkan ke anak- anak muda penggemar camilan.
Ya menjadikan ini camilan buat menemani nongkrong anak muda. “Melalui penjualan produk saya ini, Alhamdulillah bisa untuk membantu biaya kuliah saya,” terang Imil. Pengusaha mahasiswa ini kata berita hasilkan ratusan juta.