#Pugur – #Usaha Kerupuk Ikan Tenggiri: #Camilan Tradisional dengan Potensi Ekspor – #Kerupuk ikan tenggiri telah lama menjadi salah satu camilan favorit masyarakat Indonesia. Rasanya yang gurih, teksturnya yang renyah, dan aromanya yang khas menjadikannya teman setia berbagai hidangan Nusantara — dari nasi goreng hingga soto. Namun, di balik kelezatan camilan tradisional ini, tersimpan #peluang bisnis yang sangat menjanjikan. #Usaha kerupuk ikan tenggiri bukan hanya berpotensi berkembang di pasar domestik, tetapi juga memiliki peluang besar untuk menembus pasar ekspor.
Baca Juga: Bisnis Roti Isi Daging: Makanan Praktis dengan Nilai Jual Tinggi

Daya Tarik dan Nilai Ekonomi Kerupuk Ikan Tenggiri
Kerupuk ikan tenggiri memiliki daya tarik utama pada bahan bakunya yang berkualitas. Ikan tenggiri dikenal memiliki kadar protein tinggi, rasa gurih alami, dan tekstur daging yang lembut. Hal inilah yang membuat kerupuk dari ikan tenggiri terasa lebih “berisi” dan lezat dibanding kerupuk biasa. Selain itu, penggunaan ikan segar tanpa bahan pengawet menjadi nilai tambah bagi konsumen modern yang semakin sadar akan kesehatan dan kualitas makanan.
Dari sisi ekonomi, usaha ini tergolong modal kecil dengan margin keuntungan tinggi. Proses produksinya tidak terlalu rumit dan dapat dimulai dari skala rumah tangga. Dengan modal sekitar 5–10 juta rupiah, pelaku usaha sudah bisa memproduksi kerupuk ikan dalam jumlah kecil untuk dijual di pasar lokal, toko oleh-oleh, atau melalui platform online. Jika dikelola dengan baik dan konsisten menjaga kualitas, keuntungan bisa mencapai 30–50% dari omzet per bulan.
Proses Produksi yang Bisa Disesuaikan Skala
Salah satu keunggulan usaha kerupuk ikan tenggiri adalah fleksibilitas dalam produksi. Pelaku usaha bisa menyesuaikan kapasitas produksi sesuai permintaan pasar. Tahapan umumnya meliputi:
- Pemilihan bahan baku – ikan tenggiri segar dicuci bersih dan dihaluskan menjadi adonan.
- Pencampuran bumbu dan tepung – bahan dasar dicampur dengan tepung tapioka, bawang putih, garam, dan sedikit gula untuk menambah cita rasa.
- Pencetakan dan pengukusan – adonan dibentuk silinder atau sesuai selera, kemudian dikukus hingga matang.
- Pendinginan dan pemotongan – setelah dingin, adonan dipotong tipis dan dijemur hingga kering.
- Penggorengan dan pengemasan – kerupuk digoreng dengan minyak panas hingga mekar, kemudian dikemas dengan plastik kedap udara agar tetap renyah.
Proses yang sederhana ini bisa dilakukan dengan peralatan standar rumah tangga. Namun, untuk skala industri, penggunaan mesin penggiling, mesin pemotong otomatis, dan pengeringan dengan oven bisa mempercepat produksi dan meningkatkan efisiensi.
Baca Juga: Pembuatan Jus Buah: Minuman Sehat untuk Semua Kalangan
Strategi Branding dan Inovasi Produk
Agar usaha kerupuk ikan tenggiri dapat bersaing, inovasi dan branding menjadi faktor penting. Banyak pelaku usaha yang kini mulai mengembangkan varian rasa seperti pedas, balado, keju, hingga rumput laut. Hal ini membuat produk lebih menarik bagi generasi muda dan konsumen urban yang mencari sensasi rasa baru.
Dari sisi kemasan, desain yang menarik dan higienis akan meningkatkan daya jual. Kemasan modern dengan label “high protein snack” atau “healthy traditional chips” dapat menarik minat konsumen luar negeri, terutama mereka yang tertarik pada makanan etnik dan natural. Sertifikasi seperti PIRT, Halal, dan BPOM juga wajib dimiliki sebelum produk dipasarkan secara luas, baik di dalam negeri maupun untuk ekspor.
Pelaku usaha juga dapat memanfaatkan media sosial dan marketplace untuk memperluas jangkauan pasar. Foto produk yang menarik, testimoni pelanggan, serta kisah produksi lokal yang autentik akan memperkuat citra merek di mata konsumen.
Potensi Ekspor dan Pasar Global
Pasar ekspor untuk kerupuk ikan tenggiri terbuka lebar, terutama di negara-negara dengan diaspora Indonesia dan Asia Tenggara yang besar, seperti Malaysia, Singapura, Australia, dan Belanda. Selain itu, tren makanan ringan berbasis laut juga meningkat di pasar global karena dianggap lebih sehat dibandingkan camilan berbasis tepung atau daging merah.
Beberapa negara bahkan mulai melirik produk makanan tradisional Indonesia sebagai bagian dari kategori “exotic snacks”. Kerupuk ikan tenggiri memiliki peluang besar untuk masuk ke segmen ini karena rasanya unik dan memiliki nilai budaya. Dengan pengemasan modern dan standar ekspor yang baik (misalnya, kandungan gizi tertera jelas, bebas bahan kimia berbahaya, serta umur simpan yang panjang), kerupuk ikan bisa menjadi salah satu ikon ekspor kuliner Indonesia.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Kementerian Perdagangan juga mendukung ekspor produk olahan perikanan melalui pelatihan, sertifikasi, dan fasilitasi promosi ke luar negeri. Bagi pelaku UMKM, ini menjadi peluang besar untuk naik kelas dan memperluas pasar hingga ke mancanegara.
Tantangan dan Strategi Mengatasinya
Meski menjanjikan, usaha kerupuk ikan tenggiri juga menghadapi beberapa tantangan, antara lain:
- Ketersediaan bahan baku: harga ikan tenggiri bisa fluktuatif, terutama saat musim tertentu.
- Persaingan harga: banyak produsen kerupuk ikan dari berbagai daerah dengan kualitas dan harga berbeda.
- Keterbatasan distribusi: produk yang mudah melempem membutuhkan kemasan dan logistik yang baik.
Untuk mengatasinya, pelaku usaha perlu menjalin kerja sama langsung dengan nelayan atau pemasok tetap untuk menjaga stabilitas bahan baku. Selain itu, penggunaan teknologi pengemasan vakum dan distribusi melalui reseller bisa membantu menjaga kualitas serta memperluas jaringan penjualan.
Baca Juga: Usaha Keripik Tempe Pedas: Camilan Sehat dengan Permintaan Tinggi
Kesimpulan
Usaha kerupuk ikan tenggiri bukan sekadar bisnis kuliner tradisional, melainkan peluang ekonomi yang memiliki potensi besar di pasar global. Dengan strategi produksi yang efisien, inovasi rasa, kemasan menarik, serta komitmen menjaga kualitas, produk ini bisa menjadi ikon camilan laut khas Indonesia yang diminati di berbagai negara.
Dalam era globalisasi dan ekonomi digital saat ini, produk lokal seperti kerupuk ikan tenggiri memiliki kesempatan besar untuk bersaing secara internasional. Kunci keberhasilan terletak pada kualitas, konsistensi, dan keberanian berinovasi.



