Profil Pengusaha Sukses Paimo

Usaha Laker Semarang Paimo membawa kisah tersendiri. Mengambil sumber artikel Kompasiana, penulis disini tengah mencoba menulis kembali kisah Paimo. Sebelum memulai berwirausaha awalnya dia hanya lah seorang pegawai biasa.
Dia pernah bekerja kepada orang keturunan China. Tahun 1978 diputuskan dirinya akan berwirausaha saja. Modal awal cuma Rp.1.000.000 hasil gaji pekerjaan sebelumnya.
Usaha Laker Paimo
Dia mulai berjualan laker modal pikulan. Awal berjualan jelasnya di kawasan Karang Dalem. Tetapi jualan Paimo tidak terlalu ramai disana. Ia memutuskan berpindah dari sana ke Karanganyar tahun 1996.
Yaitu jualannya, tepatnya berada di Jalan Karanganyar Semarang, di depan SMA Kolase Loyola. Buka dari jam 09:00 sampai 18:00. Itu juga tak jarang harus tutup gasik karena habis pukul 17:00 WIB.
“Saya bersyukur sekali dagangan saya bisa diminati oleh masyarakat. awalnya ya sepi, tapi setelah mencoba berbagai variasi rasa, jadi ramai,” tutur Paimo.
Kendala adalah nama lain wirausaha mandiri. Inilah yang dirasakan Paimo diawal- awal berusaha. Jualannya saat itu dijamin sepi pelanggan. Alasan utama karena dia cuma jualan laker biasa. Wirausaha senior ini pun tidak mati inovasi. Keahlian memasak laker dari orang China tersebut semakin terasah. Perkembangan menu menarik- unik menjadi andalah Paimo.
Sejak membuat variasi tersebut maka ramailah usaha Paimo. Sudah laris, kendala lain lantas muncul dihadapannya yakni jumlah pesanan membludak. Ia lantas merekrut pegawai 4 orang. Mereka adalah keponakan Paimo sendiri.
Perhari ada 2 orang pegawai bekerja non- stop selama 1 hari. Pegawai yang terlatih menangani para pelanggan dan mampu membuat laker. Lewat cara itulah penghasilan Paimo bisa meningkat drastis.
Harga Laker Paiomo tergolong sebanding. Murah sekali juga tidak, kalau pun mahal menunya tetapi rasanya bisa diadu sesuai. Mungkin bagi leker umum terlihat sedikit lebih mahal ya. Lokasi jualan Paimo sebenarnya tidak akan menganggu.
Jika usaha ini tidak begitu larisnya sampai- sampai mengantri ke jalanan. Roti kering karyanya mengandung coklat, keju, kacang, pisang, sosis, mozarella, dll.
Harga per- leker memang bervariasi yang termurah Rp.1000 sampai termahal Rp.15.000. Pembeli kalau mau bisa mencampur rasa sesuai keinginan, tentu Pak Paimo akan memberikan harga berbeda. Resepnya ini dijamin rahasia sehingga segi rasa tidak akan ditemukan dimana pun.
“Saya punya menu sendiri, resep sendiri, keyakinan sendiri. Jadinya tidak sama dengan orang lain”, tutupnya.