Makam Prabu Brawijaya V (Dok. Didno) |
Kabupaten Mojokerto yang berada di Jawa Timur menyimpan banyak peninggalan-peninggalan bersejarah. Selain candi yang tersebar di beberapa tempat, ternyata ada juga makam-makam peninggalan dari kerajaan Majapahit, salah satunya adalah makam Prabu Brawijaya V.
Raja Brawijaya V merupakan raja Majapahit terakhir yang mengalami keruntuhan akibat serangan Pasukan Demak dibawah perintah Raden Patah yang tidak lain adalah putra kandungnya sendiri dari istri selirnya.
Makam Puteri Cempo (Dok. Didno) |
Berdasarkan cerita, terjadi peristiwa Islamisasi di Pulau Jawa yang berlangsung pada tahun 1400 Saka (1478 M), Raja Brawijaya V berhasil meloloskan diri dari kepungan pasukan Demak di Ibukota Majapahit yakni Trowulan, kemudian melarikan diri menuju Blambangan dengan berencana menyeberang ke Pulau Bali dan meminta perlindungan Prabu Dewa Agung, yakni Raja Klungkung di Bali.
Tapi diakhir masa hayatnya, raja terakhir Majapahit ini telah memeluk agama islam setelah dibujuk oleh Sunan Kalijaga, maka bentuk makam dan prosesi pemakamannya berbentuk makam islam dan bukan dalam bentuk dicandikan atau dibakar sebagaimana pendahulunya yang beragama Budha.
Kediaman Juru Kunci Makam Brawijaya V (Dok. Didno) |
Makam Panjang atau Makam Prabu Brawijaya V terletak di Dusun Unggahan Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Situs ini hanya berjarak kurang lebih 200 meter tidak jauh dari Kolam Segaran.
Untuk masuk ke lokasi makam, Anda akan memasuki gerbang yang cukup besar. Di sebelah kiri terdapat mushola dan tempat wudhu. Pengunjung yang ingin berziarah bisa berwudhu terlebih dahulu di tempat ini sebelum masuk ke gerbang berikutnya.
Pintu gerbang menuju ke Makam Brawijaya V (Dok. Didno) |
Di sekitar makam ini terdapat banyak pohon beringin berukuran besar. Selain itu terdapat lorong yang cukup panjang sebelum memasuki ke bangunan makam utama. Lorong ini sudah memiliki atap sehingga saat hujan tiba pengunjung tidak kebasahan, selain itu jika siang hari pengunjung akan terhindar dari kepanasan.
Saat masuk ke makam Prabu Brawijaya V, pengunjung akan merasakan aroma dari dupa yang sering dinyalakan oleh para peziarah dan bau harum bunga yang sering dibawa oleh peziarah untuk menaburkan ke makam Prabu Brawijaya.
Lorong menuju makam Brawijaya V (Dok. Didno) |
Ada dua makam besar yang terdapat pada bangunan tersebut, yakni Makam Prabu Brawijaya V dan Puteri Campa atau Puteri Cempo yang merupakan isterinya Prabu Brawijaya V. Makam Puteri Cempo ditandai dengan batu nisan pada bagian kepalanya saja, sedangkan makam Prabu Brawijaya V ditandai dengan dua nisan pada bagian kepala dan kaki.
Pada saat ke lokasi ini saya ditemani seorang juru kunci wanita yang menjelaskan sekilas tentang sejarah Prabu Brawijaya V dan Puteri Cempo ini. Menurutnya dia adalah salah satu keturunan dari Puteri Cempo atau Puteri Campa ini.
Berdasarkan penuturannya, dia sering mendapatkan barang-barang gaib yang tiba-tiba muncul di makam ini. Barang tersebut bisa berupa batu, atau benda-benda berharga lainnya. Tetapi benda tersebut tidak digunakan oleh sendiri terkadang diberikan kepada orang lain.
Jika Anda sedang berkunjung ke Mojokerto, tidak ada salahnya berkunjung ke Makam Prabu Brawijaya V yang merupakan raja Majapahit terakhir sebelum runtuh.