Artikel Bisnis: Karateristik Pemimpin
Apakah kepemimpinan merupakan bakat lahir atau dibuat. Masih banyak perdebatan tentang hal tersebut. Terutama jika dikorelasikan dengan sekolah kepemimpinan -konsep “laki- laki terbaik”, ada personalia baik, ada kebiasaan baik, ada perubahan keadaan, ataupun konsep lain. Masih menjadi pedebatan soal konsep baiknya.
Pemimpin mengarahkan sumber daya grup untuk meraih tujuan tertentu. Menyiapkan pencapaian dan aktif berlakulah visioner itu ternyata tidak cukup untuk kepemimpinan, karena jika kamu tidak menghasilkan apa- apa, maka tujuan apapun tidak berarti.
Menurut McKinsey, “pemimpin dengan orientasi hasil yang kuat cenderung menekankan pentingnya efisiensi dan produktivitas dan untuk memprioritaskan pekerjaan bernilai tinggi.”
3. Carilah prespektif berbeda
Pemimpin mungkin memiliki ide hebat, tetapi hanya tergantung kepada pandangan mu untuk bergerak seperti pemimpin arogan, beresiko terpengaruh oleh bias pribadi, dan membuang pengalaman juga pandangan akan tim atau organisasi.
Pemimpin cerdas mencari ide dari orang lain, menaruh masalah lebih prespektif, dan memberikan perhatian khusus untuk semua stakeholders.
4. Mendukung orang lain
Menunjukan ketertarikan otentik akan orang lain adalah penting untuk pekerjaan lain pemimpin: membantu mereka sukses untuk kemajuan seluruh organisasi.
Pemimpin itu “campur tangan dalam kerja kelompok untuk meningkatkan efisiensi organisasi, menenangkan ketakutan yang tidak beralasan tentang ancaman eksternal, dan mencegah energi karyawan dari menghilang ke dalam konflik internal,” sebagai catatan McKinsey.
Inilah empat faktor yang sangat berkorelasi akan kepemimpinan. Ini tidak berarti pasti menjadi satu- satunya definisi semua pemimpin. Tetapi jikalau kamu dan grup kamu kehilangan faktor ini, kesempatan kamu tidak akan masuk dalam daftar pemimpin tahun ini.