Jurus Pengusaha Itu Kepepet
Kisahnya dimulai dari kesusakaanya akan sepatu sneaker. Bukan hanya sepatu pasaran namun ia mengincar yang paling langka. Dari sanalah Farah belajar tentang arus ekspor impor barang dan akhirnya menjadi penjual sendiri. Perjalanan itu panjang hingga dirinya mahir berbisnis tanpa rasa takut berbisnis. Bisnis jenis dropship miliknya memang rawan dan harus memiliki bekal memadai.
Ia yang melihat ibunya sering sakit- sakitan meras perlu ikut bekerja. Sejak kelas 3 SMP, ia memberanikan diri sebagai seorang pembawa acara. Di umur semuda itu ia telah membawakan berbagai acara termasuk acara sebuah merek rokok. Setelah kontrak selesai Yasa memilih keluar dari pekerjaan itu. Dia yang masih muda kemudia berbisnis lampu warna- warni. Dari satu bisnis ke bisnis lain namun belum memenuhi hasrat kewirausahaannya.
Dia menjadi sosok yang tangguh dan berani. Melalui sebuah buku yang berjudul “The Power of Kepepet” karya Jaya Setiabudi dimulailah sebuah ide gila. Ia ingin membuktikan teori tersebut. Hanya bermodal nekat dan 500 ribu dimulailah perjalanannya menjual kaos bergambar Soekarno. Bisnis dadakan ini gagal total. Namun, tak berhenti disitu, dia bahkan menghabiskan 4 juta untuk membeli berbagai kaos di Tanah Abang. Tak berjalan lancar lagi bisnisnya laku sangatlah lama hingga bisa balik modal, bahkan untung besar.
Dari The Power of Kepepet, ia mendapatkan pengalaman marketing tanpa belajar formal. Dia lalu memulai bisnis lainnya dengan modal kaos dari Tanah Abang. Bisnisnya diberi nama “Ini Teh Kopi” ternyata sukses besar ditambah liputan media masa. Ia dikenal sebagai pebisnis yang sukses menjual puluhan juta hanya dari kaos- kaos asal tanah abang